Wamenag Ingatkan Lembaga Pengelola Zakat tidak Berpolitik
![Wamenag Ingatkan Lembaga Pengelola Zakat tidak Berpolitik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/2ae2eaf0a38d7e71bf49947dc3fafa2d.jpg)
WAKIL Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengingatkan peran pengelola zakat untuk tidak terpengaruh dinamika politik, baik lokal maupun nasional. Pesan ini disampaikan Wamenag saat menutup Rapat Koordinasi Nasional Zakat di Jakarta.
"Saya mengingatkan bahwa kinerja dan fokus kerja BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam melayani umat, tidak boleh terpengaruh dinamika politik lokal dan nasional. BAZNAS dan LAZ wajib menegakkan prinsip imparsialitas dalam pengelolaan dana umat," tegasnya, Senin (20/2).
"Saya berharap BAZNAS pusat dan daerah serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas tata kelola zakat yang transparan dan akuntabel. Pengelolaan zakat memerlukan harmonisasi pengaturan dan standarisasi sistem pengawasan," sambungnya.
Baca juga: Kemenag: Izin Lembaga Zakat Untuk Hindari Penyelewengan
Indonesia merupakan negara dengan jumlah lembaga pengelola zakat terbanyak di antara negara-negara lain. Kondisi itu menjadi kekuatan transformatif dalam pembangunan umat dan sekaligus tantangan dalam menjaga spirit kerjasama dalam tataran aksi gerakan zakat nasional.
"Seperti kita tahu, zakat adalah sektor sosial keuangan syariah yang memiliki tempat dan peran cukup signifikan. Kontribusi zakat tidak cukup hanya sekedar dihitung, tapi diharapkan ke depan lebih diperhitungkan dalam pembangunan bangsa," jelas Zainut.
Sejalan pertumbuhan wawasan baru generasi muda Islam untuk melihat masa depan Islam sebagai kekuatan sosial, kekuatan budaya, hingga kekuatan ekonomi, maka aktualisasi peran dana sosial keagamaan, seperti zakat dan wakaf, menjadi sesuatu yang amat strategis dan prospektif.
Baca juga: Urgensi Fatwa untuk Penguatan Zakat di Indonesia
Para pimpinan lembaga dan para amil zakat perlu lebih banyak menyerap masukan dari umat tentang pengembangan dan pemanfaatan dana zakat, bukan hanya mengolah masukan internal lembaga sendiri.
"Kalau kita fokus melayani umat, niscaya keberadaan lembaga pengelola zakat akan semakin dirasakan manfaatnya oleh umat dan bangsa," pungkasnya.
"Transformasi digital dalam pelayanan zakat adalah sebuah kebutuhan, namun jangan hal itu membuat lembaga zakat seolah sebagai lembaga elit dan berjarak dengan realitas kemiskinan," tutup Zainut.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pengelolaan Dana Tapera yang Belum Jelas Jadi Pemicu Kebingungan Masyarakat
Polemik Tapera, Ketum REI Dorong Penyatuan Iuran Rakyat Seperti Singapura
Potensi Zakat dan Wakaf Mencapai Rp507 Triliun, Wapres Minta Jumlah Lembaga Pengelolanya Diperbanyak
Sentra Layanan BRI Prioritas Berikan Kenyamanan pada Nasabah Kelola Aset
Kelola Risiko dan Rencanakan Masa Depan Keuangan yang Mapan Bersama BRI Prioritas
DPR Ajak Para Kades Perbaiki Kinerja Pengelolaan Dana Desa
Hadiri MZN di Malaysia, Ketua Baznas Paparkan Makna Fi Sabilillah dalam Asnaf Zakat
Keterbukaan Informasi Soal Zakat Menjadi Hal Penting
Kemenag Buka Bantuan Pengembangan Zakat dan Wakaf
Potensi Wakaf Rp180 Triliun, Kualitas Nazir Diperkuat
Takaful Keluarga Salurkan Zakat Peserta Takafulink dan Zakat Perusahaan Melalui Amanah Takaful
Tingkatkan Indeks Literasi, Kemenag Gelar Program Webinar Zakat Wakaf Hub
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap