Dompet Dhuafa Rambah Metaverse dalam Pengelolaan Dana
PENGGUNAAN teknologi terus berkembang pesat pada semua sektor. Nyatanya, pemanfaatan dan pengembangan teknologi dibutuhkan di semua lini yang salah satunya di aktivitas filantropi Islam.
Dengan begitu untuk menunjang kinerja dan memudahkan masyarakat berkolaborasi dalam kebaikan, Dompet Dhuafa mengembangkan sistem berbasis digital dan mencoba mengembangkan dunia metaverse.
"Digitalisasi sebagai langkah pertama dalam transformasi digital. Langkah pertama yang dilakukan dengan mengukur indeks kemampuan digital untuk proses penyaluran dan penerimaan zakat. Digitalisasi masuk upaya pemecahan masalah kemiskinan mulai dari masyarakat miskin paling bawah, masyarakat miskin berpotensi, hingga masyarakat miskin yang memiliki aset menggunakan sistem artificial intellegence of things (AIoT) sehingga 3 layer kemiskinan tersebut dapat ditangani sesuai kebutuhannya," jelas Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra, di ajang bertajuk Peran Lembaga & Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan, di Jakarta, Rabu (22/2).
Sedangkan Head of Sharia Business Development and Product Solution Bank Jago Agung Lesmana, mengatakan digitalisasi saat ini menjadikan segala sesuatu menjadi mudah dan cepat. Itu sebabnya dihadirkan layanan perbankan syariah digital dengan teknologi terkini, dan memiliki fitur secanggih perbankan konvensional.
"Nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital syariah lainnya. Ke depannya, kami akan mengambil peran dalam hal menjadi platform keuangan syariah, sebagai wasilah (kendaraan) untuk pengumpulan zakat, infak, dan wakaf yang nantinya akan disalurkan kepada penerima manfaat sebagai salah satu bertransformasi di era digitalisasi," ujar Agung.
Dompet Dhuafa ingin mendorong penguatan di sektor zakat, infak, sedekah, dan wakaf melalui teknologi digital berupa layanan zakat berbasis digital dalam upaya mengentas kemiskinan. "Peran yang dilakukan dalam mengentaskan masalah kemiskinan melalui konsep segitiga pemberdayaan, yaitu dengan menghilangkan kedaruratan, kemudian membangun akses, dan memperbaiki sistem melalui program-program yang diformulasikan dengan tujuan utamanya adalah mengurangi angka kemiskinan yang ada," tambah GM Komunikasi Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit.
Upaya digitalisasi tersebut selama 2022 telah berhasil menghimpun dana senilai Rp394,31 miliar, dengan rinciannya sebesar 50% merupakan penghimpunan zakat, 15% kurban, 9% infak, 13% infak terikat, 7% wakaf, 4% CSR, dan 2% sosial kemanusiaan. (RO/O-2)
Terkini Lainnya
Berbagi Kebaikan di Ramadan, Toshiba Bagikan Sembako ke Panti Asuhan
Dompet Dhuafa Targetkan Sejuta Penerima Manfaat pada Ramadan
RS Duafa di Lampung Timur Tambah Fasilitas
Foresthree Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Melalui Dompet Dhuafa
Mengenal Sejarah, Pengertian, dan Manfaat Wakaf Produktif
Media Indonesia Berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa untuk Ramadan 2023
Kompetisi VIRWICA 2024 Ajang Penyaluran Ide Siswa Tentang Solusi Inovatif Masalah Perubahan Iklim
TechnoArt UBM Sukses Hadirkan Dunia Baru di Dalam Metaverse
RXT Token Perkenalkan Beta Version Gim Metaverse Pertanian Berbasis Web3
PNM Kembangkan Potensi Metaverse dan Portal Belajar Karyawan Digital
Jinan Laetitia Gelar Konser Metaverse di Gim Lokapala
Potensi Pasar Metaverse di Indonesia Cukup Menjanjikan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap