Arti Rabu Abu Bagi Umat Katolik
KEMARIN, Rabu (22/2), dahi umat Katolik di dunia ditandai dengan abu. Hal itu merupakan tanda pelaksanaan Rabu Abu yang dirayakan seluruh Umat Katolik di seluruh dunia pada Rabu (2/22).
Lantas apa yang dimaksud dengan Rabu Abu ? Yuk, disimak penjelasan berikut ini.
Pengertian Rabu Abu
Rabu Abu adalah hari pertama masa Prapaskah dalam liturgi tahunan gerejawi. Di hari itu, umat Katolik wajib melakukan puasa dan pantang sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan Kristus.
Baca juga: Simak! Asal Usul Rabu Abu, Makna dan Pantangan Puasa
Hari tersebut ditentukan jatuh pada hari Rabu, 40 hari sebelum hari Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu, atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum hari Jumat Agung.
Nama Rabu Abu berasal dari pengolesan abu pertobatan di dahi para jemaat disertai dengan ucapan "Bertobatlah dan percayalah pada Injil" atau diktum "Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu".
Abu tersebut dipersiapkan dengan membakar daun palem dari perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya.
Pada hari itu, umat yang datang ke Gereja dahinya diberi tanda salib dari abu sebagai simbol upacara ini.
Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuno saat seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan pertobatan.
Dalam Mazmur 102:10 penyesalan juga digambarkan dengan "memakan abu":
"Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan."
Sering kali pada hari Rabu Abu, bacaan di Gereja diambil dari Alkitab bagian kitab 2 Samuel 11-12, perihal raja Daud yang berzinah dan bertobat.
Banyak orang Katolik menganggap hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang.
Pada hari itu, umat Katolik berusia 18–59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang. (OL-1)
Terkini Lainnya
Pengertian Rabu Abu
Rapimnas II Pemuda Katolik, Bahas Agenda Kedatangan Paus Fransiskus hingga Pilkada Serentak
Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo
Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Paus Fransiskus Pada September
Agenda Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Masih Dimatangkan
Kunjungi Kanwil Kemenag DKI, Kardinal Suharyo Tekankan Pentingnya Solidaritas dan Subsidiaritas
Dipimpin Kardinal, Perkumpulan Strada Rayakan Misa Syukur HUT ke 100 Tahun
Ribuan Jemaat Padati Gereja Katolik di Surabaya
Kemenlu Bahas Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
292 Hari Lagi, Pintu Suci di Vatikan akan Dibuka Paus Fransiskus
Paus Fransiskus Tugaskan Hakim Pensiun untuk Investigasi Tuduhan Pelecehan Seksual Kardinal Kanada
15 Orang Tewas dalam Serangan di Gereja Katolik di Burkina Faso
Paus Fransiskus Prihatin dengan Situasi di Gaza
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap