visitaaponce.com

FT UKI dan University of Applied Sciences Upper Austria Gelar Seminar Internasional Engineering For Innovation

FT UKI dan University of Applied Sciences Upper Austria Gelar Seminar Internasional Engineering For Innovation
Seminar internasional yang digelar FT UKI dan University of Applied Sciences Upper Austria(Dok. UKI)

FAKULTAS Teknik UKI bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional UKI dan University of Applied Sciences Upper Austria, menyelenggarakan Seminar Internasional ‘Engineering for Innovation: Issues, Challlenges and Opportunities’, yang diselenggarakan di Auditorium Grha William Soeryadjaya FK UKI, Jakarta (21/2).

Dalam seminar internasional dan penandatanganan MoA dan IA ini dihadiri oleh Rektor UKI Dhaniswara K. Harjono dan jajaran Wakil Rektor serta pimpinan fakultas. Sementara itu, hadir dari University of Applied Sciences Upper Austria, Vice Presiden International University of Applied Sciences Upper Austria Andreas Zehetner dan Host Professor University of Applied Sciences Upper Austria Peter Kremser

Wakil Rektor UKI bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Ied Veda Sitepu mengatakan, seminar internasional itu merupakan salah satu dari implementasi kerja sama antara UKI dan University of Applied Sciences Upper Austria. 

"UKI akan terus mengembangkan kerja sama internasional dengan berbagai universitas dan institusi untuk meningkatkan kredibilitas Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," katanya, 

“Kami berharap UKI dan University of Applied Sciences Upper Austria dapat berkolaborasi melaksanakan program dan aktivitas baru bagi mahasiswa dan dosen terutama bidang ilmu sains, teknologi, teknik dan bidang ilmu kesehatan,” ujar Ied Veda Sitepu.

Dalam seminar itu, Andreas Zehetner mengingatkan, penting untuk memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keahlian, tetapi juga harus memiliki kepribadian yang baik, kemauan, dan motivasi.

“Ada tiga hal yang bisa diaplikasikan dalam perkembangan inovasi ilmu teknik yaitu relevansi (keterkaitan), ketelitian dan keterhubungan. Scientific Rigor adalah penerapan ketat metode ilmiah untuk memastikan desain, metodologi, analisis, interpretasi, dan pelaporan hasil eksperimen yang tidak bias dan terkontrol dengan baik,” ujar Andreas Zehetner.

“Kita dapat memikirkan kembali penelitian dalam perspektif bisnis yaitu menghubungkan inovasi dalam bisnis dan di universitas melalui penelitian terapan. Kerja sama tingkat universitas sangat penting untuk menemukan dan mengerjakan topik yang relevan dengan ketelitian professional,” tambahnya, 

Baca juga : Keberadaan Perguruan Tinggi Asing bisa Picu Daya Saing Pendidikan Tinggi

Dosen Prodi Arsitektur Fakultas Teknik UKI Sally Septania Napitupulu mengajak peserta seminar untuk ikut mengurangi dampak dari perubahan iklim. 

“Ubah pola pikir dan gaya hidup diri kita sendiri dan orang lain untuk menjaga lingkungan, Pemahaman bahwa untuk mencapai arsitektur yang sehat tidak dapat dilihat hanya berdasarkan arsitektur itu sendiri,” tutur Sally.

Menurut Sally, ada beberapa pendekatan Arsitektur yang berangkat dari kepedulian terhadap lingkungan dan pendalaman arsitektur melalui kolaborasi interdisipliner. 

Diantaranya, Arsitektur dan Kesehatan. Bangunan yang sehat menjamin kesehatan penggunanya baik secara fisik maupun mental. Arsitektur dan Teknologi yang hubungannya dengan energi terbarukan sebagai sumber energi utama dari operasional sebuah gedung. Arsitektur dan Ekosistem yang fokus pada fungsi bangunan sebagai tempat agar hewan bisa tinggal di area bangunan.

“Bersama dengan teknik, arsitektur dapat diperdalam melalui pengaruh teknologi pada perencanaan sebuah bangunan, mulai dari penempatan ruang, kenyamanan aktivitas, hingga kekuatan struktur bangunan,” ujar Sally Napitupulu.

Dekan FT UKI Dikky Antonius mengucapkan terima kasih kepada para pembicara dari Austria yang telah memberikan ilmu dan berbagi pengalaman. 

"Kami menyadari bahwa masa depan ilmu teknik juga berhubungan dengan masa depan disiplin ilmu lainnya. Maka kegiatan seminar internasional ini dihadiri pula oleh mahasiswa dari bidang ilmu kesehatan. Tentunya melalui kerja sama ini bertujuan adanya pertukaran mahasiswa dan dosen dari kedua universitas. Mahasiswa prodi teknik elektro, teknik mesin, teknik sipil dan arsitektur, bisa meraih peluang beasiswa untuk studi di Austria,”  pungkas Dikky Antonius. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat