Penyelidikan Kematian Mawarti Dipastikan Transparan
![Penyelidikan Kematian Mawarti Dipastikan Transparan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/8264425fc9bdba421e067eaee7528de8.jpg)
MENTERI Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah berkerjasama dengan Kepolisian memastikan kematian Mawartih Susanti diusut dengan transparan.
"Kami sampaikan ke keluarga, bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenkes, akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan bahwa penyidikan kematian, dilakukan dengan transparan, terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai kasus ini," ujar Budi saat mendatangi rumah duka di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/3).
Penyidikan kematian marwatih, kata Budi, butuh waktu. "Dan nanti, saya akan memberikan kesempatan pada Kepolisian Indonesia (Polri), karena mereka yang menjadi pemimpin penyelidikan ini, dan dibantu Kemenkes," jelasnya.
Baca juga: PB IDI Imbau Dokter Pakai Pita Hitam Selama Tiga Hari Lambang Duka untuk Mawartih
Marwatih, adalah dokter spesialis paru di RSUD Nabire, Papua Tengah. Ia diduga meninggal tidak wajar dalam kondisi mulut berbusa.
Kedatangan Menkes ke rumah duka untuk menyampaikan tali kasih dan surat penghargaan langsung dari Kemenkes kepada keluarga atas baktinya kepada negara. Marwatih, kata Budi, menginspirasi dan memberikan contoh, bagaimana dia berdedikasi melayani kesehatan masyarakat. Hanya saja meningkatkan keamanan sangat dibutuhkan.
Baca juga: Tampung Aspirasi Publik dalam RUU Kesehatan melalui Laman Khusus
"Jadi nanti kembali dari sini (melayat), saya harus ketemu juga dengan Kapolri dan Panglima, bagaimana kesehatan masyarakat harus kita jalankan dengan adil dan merata. Tentu harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, demikian pula dokter-dokternya," tambah Budi Gunadi.
Terkait hasil autopsi, Menkes mengaku sidah mengambil dan tahu hasilnya. Namun masih menuggu beberapa hasil laboratorium. "Nanti saya rasa, itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan. Tapi jaminan dari saya, bahwa ini akan dibuka secara transparan, karena itu juga diminta keluarga," tegasnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Papua, Hendra Sihombing mengaku prihatin dengan kejadian itu. "Dari laporan yang masuk, ada ketidakwajaran. Jadi kami masih menunggu hasil autopsi resmi dari pihak kepolisian. Kami berharap segera selesai. Sehingga bisa langkah-langkah selanjutnya bisa dilaksanakan, dan berjalan dengan baik. Lebih cepat lebih baik," tukas Hendra.
Informasi yang didapat PDPI, ada lebam di tubuh korban, termasuk informasi keluarga yang menyebutkan badan, bagian punggung belakang dan bagian leher biru, serta tulang rusuk patah.
"Kami sangat berharap kepada aparat penegak hukum, untuk segera menyelesaikan kasus ini, dengan titik terang penyelesaian terbaik dan pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan Undang-undang (UU) dan hukum yg berlaku di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," pungkas Hendra.
Agar ada rasa aman, agar bisa kembali bekerja secara kondusif melayani masyarakat jika ada keamanan yang beri rasa nyaman dalam bertugas. (Z-3)
Terkini Lainnya
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Menyelami Sepak Terjang Pak Menkes
Peningkatan Kualitas untuk Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
514 Daerah Diharap Bisa Beri Layanan Dasar Penyakit Stroke, Jantung, Kanker, dan Ginjal
Ini Cara Pemerintah Cetak Banyak Dokter Spesialis
Menkes: 29.000 Dokter Spesialis Harus Didistribusikan ke Kota dan Kabupaten se-Indonesia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap