visitaaponce.com

Meski Puasa, Pengaturan Pola Makan Harus Tetap Dijalankan

Meski Puasa, Pengaturan Pola Makan Harus Tetap Dijalankan
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Gizi Klinis Marya Haryono menyarankan agar umat muslim tetap mengatur pola makan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan agar mendapatkan keuntungan kesehatan dari berpuasa.

"Karena, seharusnya kita mendapatkan benefit untuk kesehatan jauh lebih besar dari menjalankan puasa Ramadan. Jadi, pola makannya bisa lebih terjaga," ucapnya, dikutip Senin (27/3).

Dokter yang menamatkan pendidikan spesialis gizi klinik di Universitas Indonesia itu mengatakan banyak riset yang menunjukkan menjalankan ibadah puasa memiliki keuntungan yang baik untuk kesehatan. 

Baca juga: Tetap Sehat Saat Puasa dengan Istirahat yang Cukup

Namun, ada kebiasaan di Indonesia yang dapat merusak keuntungan tersebut seperti makanan-makanan yang tidak baik bagi kesehatan yang kerap muncul saat bulan puasa dan sangat mudah didapatkan.

Ia menyarankan menahan godaan mengonsumsi makanan tidak sehat agar tetap fit dalam menjalankan ibadah puasa dan menganjurkan tetap menerapkan makan makanan dengan gizi seimbang.

"Jangan tahu-tahu muncul gula, mungkin makanan pembuka untuk buka puasanya cenderung makanan manis memang dibutuhkan untuk mengisi secara cepat tapi bukan dalam jumlah yang banyak," ucapnya.

Baca juga: Ini Lima Aplikasi Pendukung Ibadah Selama Ramadan

Dokter yang juga praktik di RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat itu mengingatkan untuk tetap membatasi asupan gula, garam, dan lemak baik di bulan puasa maupun hari-hari biasa lainnya.

Karena asupan nutrisi dalam tubuh saat bulan puasa tidak berbeda dibandingkan di luar bulan puasa.

Ia mengatakan yang sebaiknya dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gula dalam tubuh adalah karbohidrat kompleks, yaitu bisa berupa nasi, umbi-umbian, atau jagung.

"Yang kita katakan harus dikurangi itu yang memang seperti gula pasir, gula aren, madu, termasuk itu yang harus dibatasi," ucap Marya.

Sementara itu, seseorang dengan kondisi khusus atau penyakit berat seperti diabetes, hipertensi yang sulit terkendali, atau kondisi klinis lainnya bisa tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan di bawah pemantauan dokter, agar tetap mendapatkan benefit dari berpuasa untuk kesehatan. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat