Daewoong Ingin Tumbuh Bersama Indonesia melalui Industri Biofarmasi
![Daewoong Ingin Tumbuh Bersama Indonesia melalui Industri Biofarmasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/5f422773b61edb2572c9f9b797dd8a53.jpg)
PERUSAHAAN farmasi terkemuka asal Korea Selatan, Daewoong Pharmaceutical, mengumumkan keinginan untuk bertumbuh bersama sebagai perusahaan unggulan yang mendorong pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia.
Daewoong Pharmaceutical mengumumkan bahwa Wakil Presiden Eksekutif Seongsoo Park berpartisipasi menjadi pembicara utama dalam Forum Kerja Sama Bisnis Internasional yang diadakan di The Ambassador Seoul–A Pullman Hotel pada 24 Maret lalu.
Acara yang dihadiri Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-ryong dan Wakil Menteri Ekonomi dan Keuangan Korsel Bang Ki-sun, serta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, untuk membahas penguatan kemitraan dan kerja sama kesehatan antara Korsel dan Indonesia.
"Kami akan mempertimbangkan untuk meningkatkan regulasi terkait farmasi dan industri bio untuk mempercepat proyek perluasan rumah sakit dan berbagai infrastruktur medis karena situasi infrastruktur medis di Indonesia perlu ditingkatkan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Di forum ini, Wakil Presiden Eksekutif Daewoong Pharmaceutical Seongsoo Park diundang untuk memberikan presentasi contoh kesuksesan dan visi Daewoong Pharmaceutical di Indonesia dengan tema 'Daewoong Indonesia, Bertumbuh Menjadi Kiblat Bio'.
"Melihat dari pasar farmasi global yang bertumbuh 5-6% setiap tahunnya, Indonesia, dengan sumber daya manusia terbesar keempat di dunia memiliki potensi pertumbuhan yang tak tertandingi, sehingga rata-rata pertumbuhan pasar farmasi diperkirakan 11,8% selama lima tahun ke depan," kata Park.
Dalam keterangan yang diterima hari ini, Park menyampaikan bahwa Daewoong memilih strategi lokalisasi kompetensi inti seperti kerja sama aktif dengan perusahaan lokal seperti perusahaan gabungan (joint venture); lokalisasi seluruh aspek penelitian, pengembangan, produksi, penjualan; aktif berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia; pengembangan proyek khusus seperti kecantikan medis dan sel terapi.
Baca juga: RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Berhasil Lakukan Operasi Implan Cochlear Pertama
Pada 2012, Daewoong Pharmaceutical mendirikan Daewoong Infion, sebuah perusahaan gabungan dengan perusahaan farmasi lokal 'Infion' untuk melokalisir bisnis farmasi dan bio. Melalui pembangunan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, Daewoong telah berkontribusi dalam pengembangan industri biofarmasi lokal, termasuk transfer teknologi unggul, dan membentuk fondasi operasional langsung seperti penelitian dan pengembangan, produksi, dan penjualan.
Khususnya, EPO (nama produk Epodion) yang diproduksi oleh Daewoong di Indonesia telah mempertahankan pangsa pasar nomor satu di Indonesia sejak 2017, dan setelah memperoleh sertifikasi halal pada 2020, produk-produk yang diproduksi secara lokal didorong untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Daewoong mendorong lokalisasi bisnis kecantikan dan bedah komestik di Indonesia untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi dalam industri biofarmasi Indonesia. Melalui investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang sedang berlangsung di Bali dan Cikarang, Daewoong berencana untuk mentransfer teknologi inti terkait kecantikan, seperti pengembangan produk baru, produksi, dan ekspor botulinum toxin.
"Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penyebaran teknologi medis terkini dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia," kata Park.
Selain itu, Daewoong juga mendorong kolaborasi terbuka aktif dengan lembaga-lembaga terkemuka untuk melakukan lokalisasi penelitian dan pengembangan (R&D). Strategi ini melibatkan perluasan lima kali lipat dari kerja sama terbuka dengan universitas di Indonesia yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan memperkuat kemampuan R&D global melalui kolaborasi dengan bakat lokal terbaik.
Khususnya, setelah menandatangani MOU pada September lalu, lembaga riset untuk Drug Development yang akan dibuka tahun ini di Institut Teknologi Bandung akan memperkuat dasar penelitian di bidang bio dan kimia dengan menerapkan teknologi tablet berlapis Daewoong, teknologi nukleus, dan teknologi tablet berlapis tunggal.
Selain menjadi pusat pelatihan peneliti obat untuk universitas setempat, institut tersebut akan dioperasikan sebagai ruang untuk melatih bakat global di bidang penggabungan teknologi, barat, ketersediaan, dan rute pemberian obat. Obat-obatan hasil penelitian dari institut tersebut, dengan sinergi dan kombinasi formulasi farmasi, akan diluncurkan di pasar Indonesia. (RO/I-2)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Daun Jarak bagi Kesehatan Tubuh
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Ramalan Zodiak Cancer Hari ini: Jujur dan Jadilah Diri Sendiri
Hippindo Tolak Pasal Tembakau dalam RPP Kesehatan
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Personal Color Analysis, Memilih Warna Penunjang Penampilan
Jadi Country of Focus di BIFAN 2024 Korsel, ini Keistimewaan untuk Film-Film Indonesia
Dibintangi Lee Je Hoon, Film Escape Menggambarkan Perjuangan untuk Kebebasan
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
Moon Ga Young Teken Kontrak dengan Agensi Baru
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap