Covid-19, Angka Kematian Akibat Arcturus Terbilang Rendah
![Covid-19, Angka Kematian Akibat Arcturus Terbilang Rendah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/0cfac130625fcc63d894fa9e2557de08.jpeg)
KEMENTERIAN Kesehatan memulai proses penyelidikan epidemiologi berangkat dari dua kasus Arcturus yang dialami dua warga DKI Jakarta pada Maret 2023.
"Kami mempelajari dua kasus yang dilakukan penyelidikan epidemiologi, yang satu Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari India, yakni seorang laki-laki usia 56 tahun, dan satu kasus lainnya perempuan 30 tahun tidak ada riwayat perjalanan luar negeri," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, Kemenkes masih melakukan penyelidikan epidemiologi perihal Subvarian Omicron XBB.1.1 atau Arcturus sebagai penyebab peningkatan kasus covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Vaksin Covid-19 yang Ada Masih Ampuh Lawan Varian Anyar Arcturus
"Di Indonesia, sebagian besar kasus covid-19 masih disebabkan varian BA.4 dengan pola yang sama dengan Arcturus, yang cepat menular," lanjutnya.
Nadia mengatakan Kemenkes mengintensifkan proses surveilans genomik untuk mendeteksi penyebab peningkatan kasus beberapa pekan terakhir yang cukup signifikan.
Baca juga: Waspadai Potensi Penyebaran Penyakit di Masa Mudik
Menurut dia, peningkatan kasus di tengah situasi pandemi covid-19 yang terkendali di Indonesia rata-rata berkisar 200 hingga 300 kasus. Namun, dalam dua pekan terakhir angka kasus sempat mencapai 900 kasus.
"Akan tetapi, kalau lihat pola, walaupun terjadi peningkatan kasus signifikan, angka kematian dan orang yang dirawat di RS masih kurang lebih sama, masih di bawah angka 15 kasus (kematian), keterisian rumah sakit di bawah 5 persen," katanya.
Meskipun Arcturus dan BA.4 memiliki pola penularan yang sama seperti di India, kata dia, angka kematiannya terbilang rendah.
Nadia mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster kedua, serta meningkatkan kesadaran diri untuk kembali melakukan tes kesehatan bila bergejala.
"Kalau sakit segera tes dan isolasi atau protokol kesehatan masih jadi kunci melawan varian baru," katanya.
Nadia menambahkan, subvarian Arcturus diduga bisa menurunkan perlindungan antibodi yang didapatkan secara alami melalui infeksi atau vaksinasi.
"Akan tetapi, kalau melihat dua kasus baru di Jakarta, tidak memiliki gejala dan yang satu gejala batuk, pilek, dan infeksi paru sehingga harus menjalani perawatan," katanya.
Ia mengatakan perawatan terhadap pasien pun rata-rata berkisar 5 hingga 6 hari, dan dua kasus Arcturus di Jakarta sudah sembuh total.
"Jadi, kalau kita lihat proteksi imunisasi ini masih cukup bisa melawan varian ini. Yang penting adalah perlindungan, bukan hanya individu tetapi juga kelompok, bagaimana kita bisa terus menjaga diri kita dan masyarakat bisa booster mumpung kesempatannya masih ada," kata Nadia. (Ant/Z-7)
Terkini Lainnya
Polemik Dokter Asing, Kemenkes Sebut Kebutuhan Spesialis masih Tinggi
Universitas Airlangga: Pemecatan Dekan FK Budi Santoso karena Kebijakan Internal
Kemenkes Nyatakan tidak Terlibat Pemberhentian Dekan Unair yang Tolak Dokter Asing
Kemenkes Tunjuk PT Bio Farma Sebagai Fasilitas Rujukan Delegasi OIC
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Kasus Covid-19 Meningkat, Pariwisata di Batam Tetap Normal
Waspada Peningkatan Kasus Covid-19 di Momen Liburan Natal dan Tahun Baru
4 Hal Ini Disinyalir Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19
Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Kelompok Rentan Diminta Kembali Vaksinasi Booster
Kasus Covid-19 Meningkat, Dishub DKI tak Lakukan Pembatasan Penumpang
14 Maret Sepertiga Kasus Covid-19 Baru Ada di DKI Jakarta
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap