Taman Bacaan Bisa Ciptakan Lingkungan Belajar dan Baca yang Aman
![Taman Bacaan Bisa Ciptakan Lingkungan Belajar dan Baca yang Aman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/a47357aece24bccd0115c6181b100540.jpg)
INFORMASI yang layak anak menjadi penting dikedepankan sesuai dengan harkat dan tumbuh kembang anak. Karenanya, ketersediaan informasi layak dan tingkat literasi anak menjadi penting diperhatikan.
Sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak anak, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) menggelar Rapat Penyusunan Juknis TBM Ramah Anak di Bogor, pada Sabtu (20/5)-Minggu (21/5).
Dibuka oleh Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kemenko PMK, Dra. Molly Prabawaty. M.AP dan dihadiri 40 peserta dari pengurus Forum TBM dan pengelola TBM serta dari Kementerian PPA untuk meningkatkan literasi berbasis ramah anak yang dilakukan di taman bacaan masyarakat.
TBM Miliki Peran Penting
“Kami memandang TBM memliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar dan baca yang aman. Sehingga taman bacaan bisa menjamin pemeliharaan hak-hak anak. Untuk itu, kami berharap bisa diwujudkan program TBM ramah anak di Indonesia” ujar Molly dalam sambutan pembukaan, Sabtu (19/5).
Baca juga: Mahasiswa UI asal Korea dan Tiongkok Motivasi Anak-anak di TBM Bukit Duri Bercerita
Sementara itu, Asdep Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Kementerian PPPA, Rr. Endah Sri Rejeki, PhD menyebutkan saat ini satu dari dua siswa di Indonesia memiliki tingkat literasi yang kurang memadai. Sementara literasi menjadi hal penting yang harus ditingkatkan.
Untuk itu, TBM memiliki peran penting untuk mewujudkan program literasi berbasis ramah anak.
Baca juga: Taman Baca Pelangi Hadir Untuk Tingkatkan Minat Baca Di Nagekeo
"TBM yang mengedepankan hak-hak anak secara sehat, di samping mampu menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya yang ada di masyarakat," kata Endah.
Terkait literasi dan literasi digital, Endah melihatnya dari dua aspek, damak positif dan dampak negatif.
"Mengenai dampak positif, informasi dapat diakses dengan cepat, mudah, dan murah," katanya.
Endah menjelaskan dampak positifnya adalah memungkinkan komunikasi antar-pengguna di seluruh dunia yang tidak terbatas oleh geografis dan budaya.
Baca juga; Tiga Faktor Kunci Tingkatkan Literasi
"Mengendalikan pekerjaan dari jarak jauh, menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, atau berita, dan memungkinkan seseorang yang terkucil dari lingkungan masyarakat dapat berinteraksi kembali," jelasnya.
Selain, Endah menjelaskan teknologi digital juga menyediakan sarana hiburan, pengembangan diri, dan berkreasi, dan menyediakan wahana bisnis dalam dunia maya.
Dampak Negatifnya
Menurut Endah, sedangkan dampak negatif yakni tidak ada yang menjamin keabsahan atau kebenaran informasi maraknya berita hoaks.
"Memberikan kesempatan yang luas kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan," katanya.
Misalnya, akses pornografi semakin mudah, kejahatan siber dan kejahatan seksual via daring termasuk penipuan, perjudian online dan cyber bullying, dan memudahkan seseorang untuk menyalin hasil karya orang lain
"Selain itu, membuat pengguna terisolasi dari interaksi social secara langsung kecanduan gawai dan anak ‘belajar’ konflik (politik) dari media online," paparnya
Lingkungan Belajar Ramah Anak
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan Dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi mengatakan, dalam kaitannya dengan perlindungan anak, pendidikan formal, non formal dan informal menjadi rumah utama dalam menimba ilmu pengetahuan selain di rumah.
TBM sebagai lembaga non-formal mengambil peran dalam mendukung keberhasilan pembelajaran salah satunya memperhatikan lingkungan belajar yang aman bagi anak.
Oleh karena itu, peran TBM menjadi krusial dalam mengambil posisi sebagai bagian dari upaya jaminan penghargaan atas hak-hak anak serta melindungi anak dari kekerasan, diskriminasi, bullying dan tindakan lain yang merampas keamanan dan kenyamanan hak anak dalam pembelajaran di lembaga non formal.
Hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah menunjukan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi dimana 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi.
Hal ini mendukung hasil PISA 10-20 tahun terakhir yang menunjukan bahwa skor literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah dan belum berubah secara signifikan.
Forum TBM sebagai wadah berhimpun bagi para pendiri dan pengelola taman baca, pegiat dan komunitas literasi mengambil bagian mengisi aktivitas literasi sesuai dengan kebutuhan belajar masyarakat.
Peran TBM dalam Perlindungan Anak
Kang Opik, Ketua Umum Forum TBM menegaskan pentingnya TBM mengambil peran dalam perlindungan hak anak.
Agar tidak ada kekerasan pada anak dan edukasi pentingnya hak anak.
Karena itu, melalui Rapat Penyusunan Juknis TBM Ramah Anak yang difasilitasi Kemenko PMK RI ini dapat mewujudkan TBM Ramah Anak di Indonesia.
Selain untuk mengatur nilai-nilai perlindungan anak, petunjuk teknis ini nantinya bisa menjadi arahan, pedoman, dan menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan taman bacaan masyarakat yang bersahabat pada anak-anak Indonesia.
Baca juga: Daftar Perpustakaan Nyaman dan Estetik di Jakarta
TBM yang lebih asyik dan mendukung partisipasi anak dalam kegiatan membaca.
Maka ke depan, harapannya TBM dapat mengambil peran terdepan dalam menjadikan taman bacaan sebagai sahabat anak.
"Taman bacaan yang tidak hanya menjadi tempat membaca buku tapi mampu melindungi hak-hak dasar anak. Salam literasi," jelasnya.
Strategi Implementasi
Sedangkan Sekjen Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat, Heni Wardatur Rohmah dalam paparannya mengenai Strategi Implementasi TBM Ramah Anak mengatakan, Forum TBM berkomitmen: Memastikan keluarga besar Forum TBM mengetahui kebijakan perlindungan anak Forum TBM.
Baca juga: Penyandang Disabilitas Gol A Gong Tetap Semangat Tebarkan Literasi
Memastikan keluarga besar Forum TBM memahami dan menaati serta berkomitmen untuk melindungi hak anak.
Memastikan keluarga besar Forum TBM mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan jika melihat kejadian atau indikasi pelanggaran atas perlindungan anak.
”Memastikan bahwa TBM adalah tempat yang aman untuk anak-anak maupun orang dewasa,” tuturnya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Pemerintah Pastikan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Daring dan PSE Rampung pada Agustus 2024
Pemberantasan Judi Online
UU KIA Disebut Beri Jaminan Kepada Ibu, Termasuk Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Survei Pengalaman Hidup Perempuan Tahun 2024 akan Dilaksanakan
Kementerian PPPA Kawal Kasus Tindak Kekerasan Seksual Pada Siswa di Pariaman Sumatera Barat
Orangtua Terlatih Lebih Mampu Tingkatkan Kualitas Pengasuhan Anak, Mengapa?
25 Kabupaten Diperkirakan Lepas dari Status Daerah Tertinggal karena Komoditi Lokal Unggulan
Rehabilitasi Pascabencana Likuefaksi Sulawesi Tengah Terbangun 12 Ribu Hunian
Aksi Bersih Stadion Dukung Timnas Indonesia dengan Semangat Revolusi Mental
Kemenko PMK: Reformasi Birokrasi Fokus Turunkan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Aksi Bersih Stadion Dukung Timnas Indonesia dengan Semangat Revolusi Mental
Indonesia Usulkan Pemberian Pangan Bergizi di Global Alliance Against Hunger and Proverty G20
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap