visitaaponce.com

SEORANG rektor perguruan tinggi (PT) merupakan pimpinan akademis yang dituntut memiliki kemampuan leadership, manajerial, serta kapasitas akademik. Hal itu diungkapkan Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si, kandidat rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

"Berkaitan dengan tiga kemampuan tersebut, Insya Allah selama 29 tahun mengabdi di UNJ, saya sudah memiliki pengalaman yang cukup di ketiga bidang tersebut," jelas Ucu dalam keterangan yang diterima, Minggu (21/5).

Selain itu, ungkap Ucu, kecintaannya pada UNJ membuat dirinya meneguhkan hati untuk maju sebagai salah satu kandidat Rektor UNJ periode 2023-2027 yang pemilihannya akan berlangsung 17 Juli 2023 mendatang. "Sudah ada beberapa fakultas yang Insya Allah siap memberikan dukungannya kepada saya," ungkapnya.

Lebih jauh, Ucu menyatakan bertekad membawa UNJ menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang memberi dampak dalam kehidupan sosial, lingkungan, dan ekonomi untuk keberlangsungan masa depan. Ia mengusung konsep UNJ-TRUST (Transformasi, Reputasi, Unggul, Sinergi, dan Terintegrasi).

"TRUST juga dimaknainya sebagai komitmen untuk membangun UNJ berdasarkan prinsip kepercayaan yang dibangun atas integritas dan rekam jejak pengelola yang baik," ungkapnya.

Nama Ucu Cahyana bukan nama asing di UNJ. Saat ini ia menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNJ periode 2019–2023, jabatan yang juga diembannya pada periode 2016-2019.

Pada periode pertama menjabat Ketua LPPM UNJ, Ucu dengan gaya kepemimpinan yang inklusif dan menjalankan berbagai program yang inovatif berhasil mengantarkan UNJ masuk ke dalam Klaster Mandiri (Klaster Tertinggi) dalam Bidang Kinerja Penelitian dan Klaster Unggul (Klaster Tertinggi) dalam Bidang Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pada periode kedua menjabat Ketua LPPM, Ucu sukses membawa UNJ meraih peringkat pertama nasional selama dua tahun berturut-turut sebagai Pencatatan Hak Cipta Tertinggi Tahun 2019 dan 2020 dalam kategori Badan Penelitian. Penghargaan Top 10 di Indonesia dalam Pencatatan Ciptaan juga diraih UNJ pada 2022 dalam kategori Perguruan Tinggi. Ucu juga berhasil membentuk 11 Pusat Unggulan Iptek (PUI) UNJ dan mempertahankan peringkat UNJ dalam Klaster Mandiri.

Beberapa waktu lalu, Ucu juga sukses menggelar UNJ Riset Expo dan LPPM Award 2023 yang menampilkan berbagai produk riset inovasi dan unggulan hasil riset dosen-dosen UNJ serta pemberian penghargaan kepada para dosen UNJ yang berprestasi dibidang riset, pengabdian masyarakat, publikasi, dan kekayaan intelektual.

Selain menjabat Ketua LPPM UNJ, sejak 2021, Ucu mendapat tugas sebagai Ketua Tim Persiapan UNJ menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH) dan sudah merampungkan seluruh dokumen pengusulan. Bersama tim dan pimpinan UNJ, ia sukses mengantarkan usulan UNJ sehingga masuk ke dalam daftar PTN yang akan diproses menjadi PTN-BH berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2022.

Di bidang akademik, Ucu yang merupakan Guru Besar Manajemen Pembelajaran Kimia ini memiliki skor SINTA 3.121 (indeksasi Kemdikbudristek untuk publikasi, penelitian, pengabdian masyarakat, hak kekayaan intelektual, buku dan network), h-indeks Scopus 5 dan h-indeks GScholar 14  serta memiliki 50 kekayaan intelektual dalam bentuk hak cipta.

Selain itu, sederet jabatan pernah diemban guru besar kelahiran Karawang, 20 Agustus 1966 ini, mulai dari ketua program studi, pembantu dekan, sekretaris lembaga, hingga ketua lembaga. Jabatan di beberapa organisasi juga pernah diembannya seperti Ketua Himpunan Kimia Indonesia (HKI) cabang Jakarta, Ketua Forum LPPM LPTK Negeri Indonesia, Anggota Dewan Penasehat Assosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) DKI Jakarta, Anggota American Chemical Society (ACS), dan Anggota Royal Society of Chemistry (RSC). (RO/R-2)