visitaaponce.com

Waspada Diabetes, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Waspada Diabetes, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Diabetes termasuk ke dalam kategori penyakit kronis berbahaya, terutama jika sudah terjadi komplikasi.(Freepik)

DIABETES merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Penyakit diabetes disebabkan oleh kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi. 

Diabetes juga kondisi yang termasuk ke dalam kategori penyakit kronis berbahaya, terutama jika sudah terjadi komplikasi.

Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) pengertian penyakit diabetes adalah suatu gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin.

Baca juga: Ini Daftar Buah dan Sayur Penurun Glukosa untuk Penderita Diabetes

Ya, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada sekitar 150 juta orang yang mengalami diabetes di seluruh belahan dunia. Maka tak heran, kalau penyakit diabetes semakin menjadi perhatian karena jumlah penderitanya yang terus bertambah.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Sufor tidak Sebabkan Diabetes Pada Anak

Sebagian besar penderitanya mengaku bahwa mereka baru menyadari adanya penyakit diabetes setelah muncul komplikasi serius seperti gangguan mata atau gangguan ginjal. Karenanya, mengetahui kehadiran penyakit ini sedini mungkin menjadi suatu hal yang sangat penting.

Penyebab Terjadinya Diabetes

Tingginya kadar gula darah dalam tubuh disinyalir sebagai penyebab utama timbulnya diabetesGula darah merupakan komponen penting dalam tubuh sebagai sumber energi agar fungsi tubuh lebih maksimal saat beraktivitas. Jumlah asupan gula harus disesuaikan dengan aktivitas harian kita.

Namun, yang menjadi masalah adalah saat tubuh mendapatkan asupan gula, sementara aktivitas fisik kita sangat terbatas. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan penumpukan gula darah. Dalam jangka panjang, penumpukan gula darah dalam tubuh akan meningkatkan risiko diabetes.

Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan tubuh gagal membakar gula yang ada dalam tubuh secara maksimal, di antaranya adalah:

- Kurangnya aktivitas fisik.
- Asupan gula yang terlalu tinggi.
- Terganggunya respons tubuh terhadap insulin.
- Berkurangnya produksi insulin oleh pankreas.
- Kinerja insulin terhambat akibat adanya hormon lain.

Insulin sendiri merupakan hormon yang dihasilkan tubuh untuk membantu memaksimalkan penyerapan glukosa atau gula ke dalam sel-sel tubuh, untuk kemudian diolah menjadi sumber energi dan kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi.

Jenis-jenis Diabetes

Penelitian yang dimuat dalam Introduction to Diabetes Mellitus membagi diabetes dalam tiga jenis, yakni:

1. Diabetes Tipe 1

Pada dasarnya, diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun, yakni kondisi ketika antibodi yang seharusnya bekerja melindungi tubuh terhadap infeksi, malah berbalik menyerang sel tubuh itu sendiri. 

Dalam kasus diabetes tipe 1, yang dirusak adalah sel beta yang terdapat pada pankreas. Proses tersebut membuat rusaknya sel-sel beta yang akan memproduksi insulin. Belum diketahui apa penyebab antibodi menyerang sel beta pankreas. Namun, banyak pakar percaya jika faktor genetik dan infeksi virus tertentu merupakan penyebabnya.

2. Diabetes Tipe 2

Berbeda dengan penyebab diabetes tipe 1 yang merupakan akibat penurunan produksi insulin, pada diabetes tipe 2 produksi insulin berjalan normal. Namun, sensitivitas tubuh dalam merespons kadar gula darah menurun sehingga penggunaannya menjadi tidak maksimal.

Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun. Faktor gaya hidup, seperti kurang melakukan aktivitas fisik, stres, dan konsumsi makanan tinggi gula, memainkan peran penting dalam terbentuknya penyakit ini. Selain itu, faktor genetik dan obesitas yang tidak ditangani dengan baik, cukup berpengaruh dalam peningkatan risiko diabetes tipe 2. 

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah penyakit diabetes yang umumnya bersifat sementara. Penyakit ini akan menyerang pada ibu hamil dan biasanya akan sembuh sendiri setelah melahirkan.

Meski bisa terjadi kapan saja, namun penyakit ini biasanya mulai menyerang di minggu ke-24 usia kehamilan. Walaupun bisa sembuh sendiri, bukan berarti diabetes gestasional tidak berbahaya. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan berlebih, kelahiran prematur, atau lahir dengan gula darah rendah atau hipoglikemia.

Untuk ibu hamil, diabetes gestasional berpotensi menyebabkan komplikasi, seperti preeklamsia dan hipertensi. Selain itu, sang ibu pun berisiko terserang diabetes gestasional di kehamilan berikutnya, yang dapat meningkatkan potensi terkena diabetes tipe 2 pasca melahirkan.

Gejala Umum Penderita Diabetes

- Mudah Lapar

Gejala klasik diabetes yang mungkin terjadi adalah mudah lapar. Ya, di awal diabetes, penderitanya akan merasakan lapar secara berlebihan sekalipun sudah makan dengan teratur. Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi sulit diubah menjadi energy akibat kekurangan hormone insulin.

- Mudah Haus

Penderita diabetes biasanya menunjukan gejala akan mudah merasakan haus, sehingga minum air menjadi lebih sering. Hal ini berhubungan dengan jumlah buang air kecil yang sering.

- Sering Buang Air Kecil

Saat kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya melalui urie. Itulah sebab kenapa oenderita diabetes akan lebih sering buang air kecil. Hal ini pula yang kemudian menyebabkannya menjadi lebih sering haus.

Pengobatan Diabetes

Pengobatan diabetes umumnya berjalan lama dan butuh kesabaran. Anda dituntut untuk disiplin menjalankan 5 pilar pengobatan diabetes yang mencakup edukasi, pengaturan pola makan, olahraga, konsumsi obat-obatan, dan pemantauan gula darah mandiri.

 Konsumsi obat herbal untuk meningkatkan produksi insulin dan menurunkan kadar gula darah, sebaiknya dilakukan atas seizin dan pengawasan dokter. Pasalnya, konsumsi obat-obatan medis bersama obat herbal dapat berisiko menyebabkan hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah secara ekstrem.

Selain itu, terdapat beberapa obat-obatan herbal yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan jumlah berlebih dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk berisiko merusak hati dan ginjal. 

Untuk itu, kita harus ubah pola hidup kita milai sekarang agar terhindar dari penyakit diabetes. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat