visitaaponce.com

Edukasi Diabetes Penting Bagi Masyarakat

Edukasi Diabetes Penting Bagi Masyarakat
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Tri Juli Edi Tarigan menekankan pentingnya edukasi terhadap masyarakat terkait penyakit diabetes sehingga mudah dalam penanganannya.

"Edukasi dulu untuk pemahaman masyarakat, jadi tidak melulu obat sebenarnya. Masyarakat perlu paham dulu apa itu diabetes," kata Tri Juli dalam sebuah webinar, Sabtu (15/6).

Dokter yang akrab disapa Tije itu menyampaikan, masyarakat luas perlu memahami apa itu penyakit kencing manis atau yang biasa disebut Diabetes Melitus, ketika kadar gula darah (glukosa) pada seseorang melebihi nilai normal sehingga menyebabkan penyakit kronis.

Baca juga :  Mengenal dan Memahami Lima Cara Merawat Luka Diabetes

Selain itu, masyarakat perlu mengerti cara-cara mengendalikan kadar gula darah termasuk pengaturan asupan makanan, juga mengerti perjalanan penyakit diabetes yang diderita, serta mengerti kebutuhan obat-obatan yang diperlukan.

Menurut dia, tidak hanya penderita diabetes yang perlu mengatur pola makan, tetapi juga seluruh masyarakat secara umum.

Kemudian juga pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang sesuai takaran, tidak kurang dan tidak lebih untuk menghindari risiko yang lebih berat.

Baca juga : Masyarakat Diingatkan tidak Takut Periksa Gula Darah

Selanjutnya, memprioritaskan aktivitas olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari.

Guna melengkapi pengendalian asupan makanan dan pola hidup sehat tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter agar memperoleh informasi serta penanganan yang tepat terkait kondisi kesehatan yang berhubungan dengan penyakit diabetes.

"Kalau sudah paham itu masyarakat kooperatif. Kalau sudah ngerti, jadi mau ngikut instruksi dan penanganan oleh dokter," katanya.

Baca juga : Gula Darah yang Terkendali Bisa Hindari Komplikasi Diabetes

Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia pada 2021 mencapai 537 juta.

Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat mencapai 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045.

Menurut IDF, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak dengan 19,5 juta pada 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.

Baca juga : 14 November Diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia, Sejarah dan Tema

Persoalan ini menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingat diabetes melitus merupakan ibu dari segala penyakit, dengan diabetes dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit lain pada tubuh seseorang.

Tije menambahkan, pencegahan pertama dari penyakit kencing manis ialah mengendalikan konsumsi gula berlebih pada makanan atau minuman, serta konsistensi untuk beraktivitas fisik setiap hari.

"Jadi, pola pikirnya harus tetap banyak gerak kapanpun, di manapun wajib dikerjakan. Kalau gula darah terkontrol dengan cara ini maka tidak perlu obat," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat