visitaaponce.com

Kematian Jemaah Haji Tahun Ini Lebih Tinggi Dibanding 4 Tahun Terakhir

Kematian Jemaah Haji Tahun Ini Lebih Tinggi Dibanding 4 Tahun Terakhir
Ilustrasi: sejumlah petugas PPIH Embarkasi Solo membantu calon haji naik pesawat(MI/Widjajadi)

WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono melaporkan hingga saat ini sudah 21 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

"Angka kematian pada tahun ini ada 21 jemaah yang wafat tertinggi dalam 4 tahun terakhir mudah-mudahan tidak semakin meningkat," kata Dante dalam konferensi pers secara daring, Selasa (6/6).

Diketahui pada operasional haji 1443H/2022M sebanyak 89 jemaah haji dilaporkan meninggal. Pada musim haji 1442H/2021M hanya dilakukan warga lokal Makkah, dan pada haji 1441H/2020M ditiadakan karena pandemi covid-19. Pada operasional haji 1444H/2023M sampai saat ini sudah 21 jemaah dan musim haji masih berjalan.

Baca juga: Cuaca Mekah Panas, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia

Kemudian sampai saat ini jemaah haji yang lakukan rawat jalan sebanyak 236 jemaah dan rawat inap 256 jemaah sebagian besar sudah pulang dan masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) 54 orang, yang pernah dirawat di rumah sakit Arab Saudi ada 80 orang dan yang masih dirawat sampai saat ini ada 47 orang.

Jemaah lansia tahun ini tertinggi dibandingkan 4 tahun terakhir sebanyak 45,7% dan beberapa penyakit yang sudah teridentifikasi antara lain penyakit jantung, diabetes melitus, dan penyakit paru-paru, dan yang terbanyak yakni hipertensi.

Baca juga: Keberangkatan 8 Ribu Jemaah Haji Tambahan Tinggal Tunggu Keppres

"Kementerian Kesehatan sudah siapkan 1.917 tenaga kesehatan yang membantu para jemaah ini terdiri dari 537 dokter dan 1.474 perawat. Kemudian dokter ada 306 dokter spesialis dan beberapa tahun ke depan kita butuhkan tenaga psikolog sebagai tambahan dan penguatan tenaga medis," paparnya.

Dengan adanya jumlah lansia tinggi pada tahun ini dan iklim yang terlihat semakin meningkat kemungkinan pada saat jemaah di Arafah suhunya bisa mencapai 50 derajat maka risiko kesehatan akan semakin meningkat oleh karena itu Kemenkes membuat panduan kesehatan untuk menanggulangi peningkatan kejadian masalah kesehatan akibat suhu tinggi.

"Kami juga sediakan panic button di handphone para jemaah dengan fungsi jika ada masalah kesehatan jemaah bisa tekan panic button tersebut dan tenaga kesehatan yang berkeliling bisa menemukan titik poin jemaah yang mengalami masalah kesehatan," pungkasnya. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat