Masker Tetap Efektif Lindungi Penyakit Selain Covid-19
![Masker Tetap Efektif Lindungi Penyakit Selain Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/d0ec23edd465c6449ac4a1d79baf6a56.jpg)
PEMERINTAH Indonesia telah melonggarkan aturan mengenai protokol kesehatan covid-19 dengan memperbolehkan masyarakat melakukan kegiatan di ruang publik tanpa menggunakan masker.
Meski demikian, Guru Besar Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, sebaiknya ada upaya penyuluhan kesehatan ke publik agar masyarakat sadar 3 hal tentang masker.
"Pertama, kalau masuk ruangan yang berisiko tertular penyakit menular lewat udara maka baiknya pakai masker. Kedua, kalau sedang sakit di saluran pernapasan jenis apapun maka baiknya pakai masker untuk tidak menulari orang lain, dan terakhir kalau daerah kita sedang polusi udara berat maka baik juga pakai masker, " kata Tjandra, Minggu (11/6).
Baca juga : Pemprov DKI Cabut Aturan Wajib Masker di Angkutan Umum
Ia menegaskan, dengan WHO mencabut darurat kesehatan global covid-19 pada 5 Mei yang lalu maka bukan berarti sudah hilang. Tetap akan ada covid-19, seperti halnya tetap juga ada penyakit menular lain seperti TB, ISPA, demam berdarah, diare dan ISPA.
Baca juga : Penumpang KRL Commuterline Masih Wajib Bermasker
"Untuk covid maka memang mungkin saja akan ada varian baru dari waktu ke waktu, dengan 3 kemungkinan skenario," kata dia.
Pertama base scenario yang paling mungkin terjadi, dimana varian baru kurang lebih seperti sekarang ini. Kedua best scenario dimana varian baru lebih ringan dari sekarang dan ketiga worst scenario dimana varian baru nya jadi lebih berat dari keadaan sekarang.
"Jadi tentu kita perlu waspada terhadap varian baru, dan juga kita tetap harus waspada terhadap berbagai penyakit menular lainnya, bukan hanya covid," imbuhnya.
Tentang kekebalan, tentu masyarakat dunia (bukan hanya Indonesia) sekarang sudah punya semacam kekebalan dan ini jadi salah satu sebab kenapa di dunia angka covid-19 bisa dikendalikan, selain tentu upaya semua negara yang berhasil dalam pengendalian covid-19 di negaranya masing-masing.
Tetapi, tegas dia, kita juga tidak boleh terpaku dengan angka kekebalan yang disampaikan sudah tinggi itu. Harus diingat bahwa vaksinasi yang kita semua terima saat ini adalah vaksin yang dibuat berdasar varian-varian yang lalu.
"Kalau nanti ada varian baru, bahkan sekarang yang omicron, apalagi kalau ada worst scenario, maka bukan tidak mungkin perlu penyesuaian vaksin di masa datang, " pungkasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
4 Masalah Kulit Wajah dan Cara Mengatasinya
Zona Bahaya Erupsi Gunung Lewotobi Radius 2 Kilometer
Ini Tips agar Mudik Aman dan Bebas dari Flu Singapura
Treatment Mudah di Rumah dengan Implora Essential Sheet Mask
Dinkes DKI Minta Warga Pakai Masker di Kerumunan untuk Mencegah Penularan Tb
Perkembangan Teknologi Berimbas pada Semua Sektor
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Belajar dari Covid-19, Akses Patogen Dibutuhkan Cegah Pandemi Baru
Pentingnya Solusi Berbasis Teknologi untuk Cegah Pandemi Baru
Traktat Pandemi WHO Dinilai tidak Adil untuk Negara Berkembang
Jaringan Keselamatan Kesehatan Global Dapat Dibangun Sepenuhnya Dengan Mengikutsertakan Taiwan.
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap