Ibu Harus Beri Stimulasi Saat Anak Belajar Berjalan
PERKEMBANGAN motorik bayi ditandai dengan serangkaian tonggak postural yakni duduk pada usia sekitar 6 bulan, tangan dan lutut merangkak pada usia 8,5 bulan, dan berjalan pada usia 12 bulan.
Perkembangan motorik merupakan bagian penting dari pertumbuhan si kecil di masa emasnya atau pada seribu hari pertama kehidupannya.
Oleh sebab itu, ibu perlu memberikan perhatian lebih di masa penting ini, salah satunya membantu menstimulus waktu belajar berjalan si Kecil.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Agar Pastikan Bayi tidak Kekurangan Cairan
Dokter spesialis anak di Rumah Sakit (RS) Cinta Kasih Jakarta, dr. Fellycia Trie W,Sp.A, menjelaskan,“Anak usia 12 hingga 19 bulan rata-rata melakukan 2.368 langkah dan jatuh 17 kali per jam."
Tiga Hal Jadi Perhatian dalam Stimulus Berjalan Anak
"Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menstimulus belajar berjalan si kecil," kata dr.Fellycia dalam keterangan pers, Senin (12/6).
Tiga hal yang jadi perhatian dari ibu:
Pertama. Jumlah frekuensi belajar berjalan:
Jumlah latihan akan membantu otot lebih kuat pada kaki, sehingga meningkatkan keseimbangan dan menjaga koordinasi gerakan kaki yang dapat membantu si Kecil berjalan mandiri lebih awal.
Baca juga: Pijat Bayi Diyakini Memiliki Banyak Manfaat
Kedua. Melakukan pijat pada si Kecil:
Pijat bayi sebagai salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan kepada si Kecil untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, seperti motorik dan fisiologis tubuh melalui sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem saluran cerna dan metabolisme tubuh.
Ketiga. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman:
Saat Ibu membantu si Kecil belajar berjalan, pastikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman baginya. Salah satunya dengan memilih popok yang lebih tipis dan tidak menggumpal, sehingga kaki si Kecil tidak terhalang oleh popok yang menggembung saat berlatih.”
Popok Harus Buat Bayi Nyaman
Saat dikenakan, popok merupakan bagian besar di antara kedua kaki si kecil.
Hal ini berpotensi memperburuk keseimbangan bayi dan menunjukkan pola gaya berjalan yang kurang matang sehingga si kecil lebih banyak salah langkah dan jatuh saat memakai popok.
Baca juga: Latihan Motorik Penting Bagi Perkembangan Anak, Begini Penjelasannya
"Oleh karena itu, popok harus membuat si kecil nyaman sehingga tidak menjadi gangguan biomekanik saat belajar berjalan," jelas dr.Fellycia.
Popok Super Tipis
Sementara itu, CEO Makuku, Jason Lee menyampaikan, “Makuku menciptakan popok yang super tipis dengan ketebalan hanya 1,6mm untuk memberikan kenyamanan dan membantu sikap keseimbangan yang baik saat si Kecil belajar berjalan."
"Selain itu, Inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) pada Makuku SAP Diapers Slim Care tidak menjadikan popok menggumpal pada satu titik, sehingga penyerapan cairan lebih merata dan menjaga permukaan tetap kering," jelasnya.
"Hal ini dikarenakan teknologi inti penyerap SAP memiliki daya serap yang lebih tinggi, tidak menyebabkan osmosis balik dengan struktur 3D heksagonal sehingga mengurangi frekuensi kontak langsung popok dengan kulit," terang Jason Lee.
Baca juga: Waspada, Kenaikan Suhu Udara Bisa Picu Masalah Kulit pada Bayi
"Permukaan yang berongga dan berstruktur 3D tentu akan mengurangi gesekan popok dan sirkulasi udara tetap terjaga selama pemakaian popok,” tambahnya.
Chelsea Olivia, public figure dan ibu dua anak, berbagi pengalamannya, “Selain popoknya yang tipis, indikator urine juga memudahkan Ibu untuk mengetahui apakah popok si kecil sudah penuh atau belum dengan perubahan warna dari kuning ke biru."
"Jadi, Ibu dapat dengan mudah mengganti popok si kecil tanpa harus menunggu popok menggembung terlebih dahulu," ucap Chelsea.
"Lebih pentingnya lagi popok Makuku dengan inti struktur SAP ini teknologinya sudah canggih, jadi tidak pelu khawatir lagi akan ruam popok yang sering dialami oleh bayi," jelasnya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Pemkot Denpasar Dukung RSIA Turunkan Kematian Ibu dan Anak
Adele Memanjakan Penggemar Muda di Residensi Las Vegas
Pengesahan UU KIA, Ini Respons Pakar Keluarga IPB University
Amankah Menyusui Jika Ada Darah Dalam ASI? Simak Penjelasannya
DPR Sahkan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak, Puan: Untuk Indonesia Emas 2045
Molor 3 Bulan, RUU KIA Akhirnya Disahkan Jadi Undang-Undang
Zaskia Mecca Bebaskan Anak Pilih Pakaian Sendiri, Apa Manfaatnya?
Perbedaan Motorik Halus dan Kasar serta Contohnya
Dianiaya Mario Dandy, David Ozora Kejang dan Alami Gangguan Motorik
Di Brasil, Ular Jadi Terapi Autis hingga Gangguan Kecemasan
Optimalkan Masa Emas Anak dengan Gizi, Sanitasi, dan Stimulasi Perkembangan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap