visitaaponce.com

Kemenag Gandeng Baznas untuk Kelola Dam Haji Bagi Masyarakat Indonesia

Kemenag Gandeng Baznas untuk Kelola Dam Haji Bagi Masyarakat Indonesia
Kambing kurban di Pasar Ka'kiyah, Mekah, Arab Saudi, yang akan disembelih sebagai pengganti dam haji.(MI/Adam Dwi)

KEMENTERIAN Agama mendatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk pemanfaatan dam haji untuk masyarakat Indonesia. Dam adalah pembayaran denda bagi jemaah haji yang tidak melaksanakan kewajiban haji atau umrah, atau karena melanggar larangan haji dan umrah.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan bahwa pemerintah saat ini ingin mengoptimalkan dam untuk kemaslahan umat.

"Saya mencoba membaca fatwa Muhammadiyah, Persatuan Islam, MUI dan lainnya. Semua semangatnya sama bahwa mendorong dam dimanfaatkan sebesarnya untuk kemaslahatan umat. Muhammadiyah mengatakan bahwa dam bisa disembelih kapan saja tidak hanya musim haji. Tapi tidak ada yang menyebut pembayaran dam bisa disembelih di Indonesia. Makanya Menag minta dikaji apakah dam bisa disembelih di Indonesia," ungkapnya dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengelolaan Dam Haji Indonesia di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (16/6).

Baca juga : Diucapkan di Masjid Nabawi, Harapan Terasa Lebih Cepat Terkabul

Lebih lanjut, berdasarkan survei dengan Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FKBIHU) seluruh Indonesia, pengelolaan dam dalam hal pembelian dan penyembelihan dilakukan di luar Masjidil Haram.

"Kalau di luar itu, berarti di Indonesia juga bisa. Tapi ini harus didiskusikan lagi," kata Hilman.

Baca juga : Puncak Haji Dimulai 26 Juni 2023, PPIH Bentuk Tiga Satgas

Pada penyelenggaraan haji tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 229 ribu jemaah. Dari jumlah tersebut, menurutnya hampir 100% jemaah melakukan ibadah kurban di Tanah Suci.

"Kalau dari 229 ribu itu, 2 ribu saja yang kurban hampir Rp1 triliun bisa didapatkan. Makanya pengelolaan dam haji Indonesia ini akan menjadi model pilot project. Ke depan ini akan menjadi ruang yg luar biasa untuk menerjemahkan semangat berhaji. Mudah-mudahan kerja sama ini yang menjadi landasan bagi kita untuk memperbaiki tata kelola pengelolaan dam di tanah suci dan memberikan manfaat pada Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Noor Achmad mengatakan bahwa dalam pilot project kali ini, setidaknya akan dikelola sekitar 5.000 hewan kurban dam yang disembelih di Arab Saudi. Nantinya, hasil dari penyembelihan itu akan disalurkan ke Indonesia dan dibungkus dalam bentuk kaleng agar nantinya dapat dibagikan kepada masyarakat.

Menurutnya, selama ini pembayaran dam di Tanah Suci ketika melakukan ibadah haji sudah sekian banyak. Namun, Indonesia tidak tahu distribusinya diberikan ke mana dan kepada siapa sama.

"Kita tahu persis bagaimana masyarakat Indonesia sangat kekurangan. Banyak masyarakat yang tidak bisa makan daging. Mereka hanya bisa makan saat Iduladha atau acara keagamaan lainnya. Makanya kita usulkan untuk menjadi petugas haji dari Baznas sekaligus mengelola dam haji," ujar Achmad.

"Ini akan menjadi sejarah yang luar biasa dan dinanti masyarakat Indonesia. Manfaat yang akan kita peroleh untuk masyarakat. Jadi kita melindungi jemaah dalam rangka menyempurnakan ibadah haji. Insyaallah manfaatnya untuk umat di Indonesia. Bayangkan kalau kita bisa memberikan masukan protein pada masyarakat, ini bisa menghapus stunting dan kita akan mendapat pahala dari menyelematkan generasi di Indonesia," tandasnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat