visitaaponce.com

Universitas Yarsi Dukung Edukasi Bedah Saraf Anak melalui ISPN Educational Course 2023

Universitas Yarsi Dukung Edukasi Bedah Saraf Anak melalui ISPN Educational Course 2023
Ilustrasi(Medcom.id)

Indonesia menjadi tuan rumah International Society for Pediatric Neurosurgery (ISPN) Educational Course 2023. Agenda internasional itu digelar di Universitas Yarsi pada 16-18 Juni, sekaligus menjadi momentum pemberian edukasi bedah saraf anak di Tanah Air.

Course Coordinator ISPN Educational Course 2023 Astri Avianti mengungkapkan momentum Indonesia menjadi tuan rumah ISPN Educational Course 2023 harus dimanfaatkan sebagai peluang memperluas edukasi bedah saraf anak.

"Kami punya suatu misi untuk memberikan edukasi secara kontinyu. Istilahnya terjadwal dan ada tahap-tahapnya," ujar Astri melalui keterangan resmi.

Baca juga: Ini Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan

Pada pelaksanaan ISPN kali ini, para lecturer dari luar negeri hadir untuk memberikan edukasi dan juga perkembangan terbaru terkait beda saraf anak.

Adapun, Yarsi dipilih sebagai tuan rumah lantaran dianggap memiliki fasilitas mumpuni. Selain memiliki Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Yarsi dan semua fasilitas kedehatannya pun bisa mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Baca juga: Yayasan NLR Indonesia Komitmen Tangani Kusta

Sementara itu, Ketua Komite Neuropediatrik Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi) Mirna Sobana mengatakan kasus-kasus bedah saraf pada anak belum begitu dikenal di fasilitas kesehatan pertama.

Jika para dokter di lini pertama tidak mengetahui tentang bedah saraf, itu bisa berdampak pada penanganan pasien anak. Atas dasar itu pula pihanya berupaya memberikan edukasi secara menyeluruh dengan memperkenalkan dengan kasus-kasus bedah saraf.

“Kasus-kasus bedah saraf ini belum terlalu dikenal, ada beberapa pasien yang di first line-nya, di dokter umum, dokter anak, belum mengenal ini. Jadi kita harus membuat edukasi bukan hanya untuk dokter bedah saraf saja,” kata Mirna.

Dia menjelaskan, bedah saraf anak di Indonesia baru memiliki 21 konsultan sub spesialis dan sembilan fellowship. Jumlah tersebut termasuk sedikit jika dibandingkan dengan jumlah dokter spesialis bedah saraf di Indonesia yang mencapai 450 orang. Karena itu, lewat seminar internasional tersebut pihaknya ingin mengajak para dokter untuk belajar bersama.

“Kami mengajak banyak bedah saraf para spesialis itu kita mengenali kasus beda saraf anak dan misalnya mau jadi fellow kita belajar bersama,” jelas dia. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat