visitaaponce.com

Ini Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan

Ini Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan
Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Sikka menyuntikkan vaksin rabies kepada seekor anjing.(MI/Gabriel Langga)

PENYAKIT rabies yang menjalari manusia, baik pada anak-anak maupun dewasa, mampu menyebabkan beberapa gejala umum yang dapat dicermati, seperti kondisi tubuh lesu, demam, dan sakit tenggorokan, serta nyeri.

Bila gejala tersebut tidak mendapatkan penanganan medis, dapat menimbulkan gangguan sensoris pada tubuh seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, serta gangguan saraf seperti pupil membesar, berkeringat, dan air mata menetes.

"Lama-lama akan timbul gejala seperti hidrophobia, takut air atau udara, dan cahaya. Kalau kena air atau udara, rasanya seperti tercekik. Bila berlanjut terus akan sulit bernapas," ungkap Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia Novie Homenta Rampengan, saat diskusi media secara virtual di Jakarta, Sabtu (17/6).

Baca juga: Polisi Mulai Eliminasi Anjing Rabies di Timor Tengah Selatan, NTT

Novie menjelaskan seseorang yang terindikasi terkena virus rabies akan memiliki gejala takut pada air, udara, dan cahaya karena hal tersebut menyebabkan rasa nyeri atau tercekik sehingga sulit untuk bernapas. 

Tidak heran bila penderita penyakit ini, kata Novie, akan menghindari paparan cahaya langsung dan kontak dengan air.

Dia menyarankan bila seseorang terkena gigitan yang terindikasi virus rabies, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit kemudian melapor ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center, guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat seperti pemberian vaksin atau serum antirabies.

Baca juga: KLB Rabies di NTT, Warga Diedukasi Lakukan Tata Laksana Gigitan Hewan Rabies

"Bila hal itu dilakukan, akan mengurangi jumlah virus rabies secara cukup bermakna. Jadi, kalau jumlah virus rabies berkurang, otomatis derajat beratnya penyakit juga akan berkurang," kata Novie.

Sedangkan gejala rabies pada anjing peliharaan, lanjut Novie, dapat dicermati pada kondisi fisik seperti air liur berlebihan, hidung kering, dan ekor yang tertekuk di antara kedua kaki belakang. 

Tidak hanya kondisi fisik, gejala rabies pada hewan anjing juga dapat terlihat pada perilaku yang sering menghindar, mudah terkejut, dan tidak patuh.

"Bila ada provokasi, dia bisa langsung menyerang. Gejala rabies juga membuat anjing mengalami fotophobia atau takut terkena cahaya matahari. Akibatnya, dia sering menyendiri di tempat gelap," tambah Novie.

Selain fotophobia, anjing bergejal  rabies juga cenderung tidak memiliki hasrat untuk makan dan minum karena merasa tidak nyaman ketika melakukan kedua aktivitas tersebut.

"Dia akan berperilaku sangat liar dan menggigit benda-benda mati seperti kayu, batu. Pada akhirnya, rabies akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anjing dalam waktu 10-14 hari," jelasnya.

Novie menegaskan, walaupun mematikan, penyakit rabies tetap dapat dicegah.

"Rabies itu paling baik dicegah sebelum timbul gejala. Kalau ada yang tergigit hewan, segera lakukan tiga cara tadi," pungkas Novie. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat