visitaaponce.com

Ada Jemaah Haji Tambahan, Saudi Undur Penutupan Bandara

Ada Jemaah Haji Tambahan, Saudi Undur Penutupan Bandara
Jemaah Calon Haji Aceh sedang berada di Masjid Nabawi, Madinah, pada Rabu (31/5).(MI/HO)

PEMERINTAH Arab Saudi mengizinkan kelompok terbang jemaah haji tambahan dari Indonesia mendarat di Bandara King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, sampai dengan 24 Juni mendatang. Semula, penutupan bandara dijadwalkan berlangsung mulai 23 Juni pukul 00.00 waktu Arab Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab mengungkapkan hal itu ketika ditemui di Wisma Kantor Urusan Haji Indonesia, Jeddah, Rabu (21/6).

"Untuk saat ini, karena ada penambahan kuota, kita sudah diizinkan sampai tanggal 24 pagi. Yang pesawat Garuda itu diizinkan mendarat dari empat kloter (kelompok terbang)  Surabaya (SUB) dan Jakarta Bekasi (JKS)," tutur Saiful.

Baca juga: Kapasitas Safari Wukuf Haji Diperkirakan Lebih dari 200 Jemaah

Menurut dia, para jemaah yang mengisi kuota tambahan itu sejauh ini tersebar di 14 embarkasi. Sebagian besar sudah diberangkatkan pada 16 Juni hingga Kamis (22/6) dan akan tiba di Arab Saudi melalui Bandara Amir Mohammad bjn Abdul Aziz (AMAA). Mereka ditransitkan di Kota Madinah satu malam sebelum diberangkatkan ke Mekah.

MI/MCH 2023--Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab.

Saiful mengatakan semua kloter kuota tambahan diangkut maskapai Garuda Indonesia. Hal itu karena pesawat Saudia Airlines tidak mencukupi, sehingga diserahkan ke Garuda.

Diakui Saiful, kedatangan kloter terakhir jemaah haji ke Arab Saudi mepet dengan rangkaian prosesi ibadah haji yang dimulai pada 26 Juni. Para pembimbing ibadah akan mengarahkan jemaah melaksanakan ihram agar memenuhi syarat ibadah.

Baca juga: Menag Sebut Saudi Beri Kabar Menenangkan bagi Jemaah Haji

Lebih lanjut, Saiful mengatakan dari 8.000 kuota tambahan yang diberikan Saudi, sebanyak 7.360 kuota untuk haji reguler hampir terserap sepenuhnya.

"Masih ada sisa sekitar 157, itu karena tidak melunasi," terang Saiful.

Ia menilai penyerapan kuota tambahan itu cukup maksinal, karena diberikan pemerintah Saudi lebih awal daripada tahun lalu. 

"Tahun 2022 diberi waktu seminggu sehingga tidak mampu terserap maksimal. Idealnya diberikan di awal," imbuh Saiful.

Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji sebanyak 229 ribu orang, termasuk 8.000 kuota tambahan. Saiful mengatakan haji khusus mendapatkan jatah 17.860 dan dengan kuota tambahan menjadi 18.320 jemaah.

Dari kuota nasional 229 ribu jemaah, sebanyak lima persennya merupakan kuota prioritas lansia, yakni sebanyak 10.164. Dengan kuota tersebut, jumlah jemaah lansia tahun ini mencapai 67 ribu atau sepertiga dari  total jemaah haji Indonesia.

"Tahun ini kebijakan untuk lansia 5% yang biasanya 1% karena untuk mendorong agar jemaah yang usia tua yang antre itu bisa selesai," tutur Saiful.

Saat ini, menurut Saiful, ada sekitar 36 ribu calon jemaah haji berusia 80 tahun hingga 100 tahun yang masih mengantre. Bila kebijakan kuota lansia 5% dipertahankan selama tiga tahun, antrean lansia akan banyak menurun. 

"Sehingga jemaah usianya di atas 80, enggak sampai di atas 90 tahun," tandasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat