Meski Indonesia Kini Endemi, Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Tetap Perlu
KETUA Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi ke-4 atau booster ke-2, meski status pandemi covid-19 di Indonesia telah resmi berganti menjadi endemi.
"Vaksin yang keempat atau booster yang kedua itu memang sudah menjadi program pemerintah, jadi, sebaiknya tetap dilakukan," kata Erlina, dikutip Minggu (25/6).
Erlina, yang juga dokter spesialis paru, mengatakan vaksin keempat tetap perlu dilakukan selain karena tingkat capaiannya yang masih rendah. Peningkatan imunitas yang semakin tinggi tentu berdampak pada tingkat infeksi covid-19 pada masyarakat.
Baca juga: Masyarakat Penerima Vaksin Covid-19 Dosis Empat Terus Bertambah
Vaksinasi sangat berpengaruh pada pembentukan antibodi masyarakat terhadap covid-19 sehingga dapat memperkecil kemungkinan kembali adanya pelonjakan kasus.
"Pemerintah juga harus tetap berkomitmen bahwa vaksin yang keempat ini untuk tetap dilaksanakan, sebagaimana rencana sebelumnya," ujar Erlina.
Erlina memperingatkan bahwa meski covid-19 sudah dapat dikendalikan dengan sangat baik dan kemungkinan terbentuknya mutasi varian-varian baru dari virus SARS-CoV-2 sangat kecil, risiko penularan antarindividu masih tetap dapat terjadi.
Baca juga: 49 Juta Masyarakat Sudah Terima Vaksin Booster
Untuk itu, selain meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksinasi keempat, dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pemakaian masker saat beraktivitas di keramaian terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia.
Memakai masker, kata Erlina, adalah salah satu cara mencegah penularan covid-19.
"Memang ini situasi sudah terkendali, tapi, bukan berarti penyakitnya sudah tidak ada, risiko penularan juga ada. Oleh sebab itu, tetap diimbau kepada masyarakat yang berisiko tinggi, seperti yang lansia, orang-orang dengan komorbid, atau (yang memiliki) penyakit terkait imunitas, untuk tetap menjaga diri kalau berada di keramaian. Pakai masker," tegas Erlina.
Presiden Joko Widodo resmi mencabut status pandemi covid-19 sehingga Indonesia mulai memasuki masa endemi covid-19 pada Rabu (21/6).
Keputusan itu, kata Presiden Jokowi, diambil pemerintah dengan mempertimbangkan angka kasus konfirmasi harian covid-19 yang mendekati nihil.
Presiden Jokowi juga mengatakan hasil survei menunjukkan 99% masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi covid-19. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Pengadaan APD Kemenkes yang Dikorupsi Menggunakan Dana Siap Pakai BNPB
Kerugian Negara Korupsi Bansos Presiden Bertambah Mencapai Rp250 Miliar
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
KPK Periksa Dua Saksi Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden
KPK Sebut Modus Korupsi Bansos Presiden dengan Mengurangi Kualitas
KPK Ungkap Kerugian Negara Rp125 Miliar dalam Kasus Bansos Presiden
Kasus Kaki Gajah Capai 7.955 Kasus di Indonesia
Imunisasi Covid-19 akan Ditetapkan Menjadi Imunisasi Program
Biaya Pasien Covid-19 Warga Tidak Mampu Ditanggung BPJS, Gunakan Skema PBI
Presiden akan Bubarkan Satgas Covid-19
11 Maret 2023 Satgas Catat 324 Orang Terinfeksi Covid-19
Waspadai Sejumlah Penyakit Tropis yang Terabaikan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap