visitaaponce.com

Kolaborasi Penurunan Stunting Perlu Diperbaiki

Kolaborasi Penurunan Stunting Perlu Diperbaiki
Ahli Gizi FEMA IPB Sri Anna Marliyanti memerhatikan paparan Wakil Presiden RI Maruf Amin secara hibrida dalam Executive Forum(MI/Susanto)

AHLI gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB Sri Anna Marliyanti menyebutkan masalah penanganan stunting/tengkes di Indonesia saat ini adalah mengenai komunikasi dalam kolaborasi oleh kementerian/lembaga, pemerintah pusat/daerah, hingga pihak swasta.

"Masalahnya adalah kalau saya lihat kolaborasi komitmen dan juga konvergensi antara program, mungkin yang tidak sama begitu di masing-masing level untuk semua provinsi," kata Sri dalam acara Executive Forum oleh Media Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (20/7).

Sehingga ada provinsi yang angka stuntingnya tinggi dan ada juga provinsi yang stuntingnya sudah di bawah standar WHO yakni di bawah 20 persen.

Baca juga: Komunikasi Publik Jadi Kunci Pengentasan Stunting

"Mungkin kita perlu elaborasi dan juga perhatikan bagaimana komitmen pemimpinnya, visi, dan misi, dari mulai bawah sampai atas di semua level," ujarnya.

Kemudian juga kolaborasinya bagaimana dan konvergensinya dengan pihak-pihak yang memiliki visi sama untuk menurunkan prevalensi stunting di setiap daerah.

Baca juga: Penghapusan Mandatory Spending UU Kesehatan, Menkes: Fokus pada Hasilnya bukan Uangnya

"Saya melakukan beberapa penelitian memang kadang-kadang ada program penurunan stunting yang enggak sinkron untuk konvergensinya sehingga mungkin ini barangkali perlu juga meningkatkan kolaborasi, komitmen, dan konvergensi," ucapnya.

Provinsi dengan angka stunting yang masih tinggi diharapkan mau untuk belajar dari provinsi yang angka stuntingnya sudah di bawah 20 persen. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat