visitaaponce.com

Kanker Paru Stadium Dini Bisa Ditangani dengan Operasi

Kanker Paru Stadium Dini Bisa Ditangani dengan Operasi
Grafis soal kanker paru(Dok MI)

PAKAR penyakit dalam konsultan pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Prof Cleopas Martin Rumende mengatakan kanker paru stadium dini, yakni yang berukuran kurang dari 3 cm, bisa ditangani dengan operasi.

"Tidak ada keterlibatan kelenjar atau organ lain, maka operasi hanya satu-satunya tindakan yang dapat menyembuhkan," ujar Martin, dikutip Rabu (9/8).

Sementara, pada kanker paru stadium dua hingga lanjut, biasanya selain operasi memerlukan tambahan terapi lainnya misalnya terapi target atau kemoterapi.

Baca juga : Karena Rokok, Orang Indonesia Kena Kanker Paru 10 Tahun Lebih Dulu

"Yang selama ini dilakukan yakni kemoterapi dan radiasi karena stadiumnya sudah lanjut. Dalam 10 tahun terakhir sudah ada pemeriksaan lebih lanjut yakni terapi target," kata Martin.

Hal senada juga diungkapkan pakar penyakit dalam konsultan pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Eric Daniel Tenda. 

Menurut dia, operasi dilakukan untuk mengangkat massa tumor dan ini dilakukan apabila sudah dipastikan kanker masih dalam stadium dini dan tidak ada keterlibatan jaringan di sekitarnya.

Baca juga : Belajar dari Perjuangan Kiki Fatmala Melawan Kanker: Pentingnya Hidup Sehat

"Melihat kanker paru bukan hanya melihat dari ukuran tumornya, tetapi juga harus melihat adakah keterlibatan kelenjar getah bening, penyebaran," jelas dia.

Eric menuturkan, peran deteksi dini baik sebelum ada gejala ataupun sudah ada gejala menjadi penting. Kanker yang ditemukan pada stadium dini, sekitar 60%-90% bisa dilakukan tindakan operatif maka bisa sembuh.

Seseorang, terutama yang sudah berusia 50 tahun kemudian merokok, memiliki riwayat keluarga dengan kanker, disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk nantinya dilakukan anamnesis. Hal-hal ini diketahui merupakan faktor risiko seseorang terkena kanker paru.

Baca juga : Deteksi Dini Turunkan Beban Pembiayaan Kesehatan akibat Kanker

"Jadi mengobrol dulu dengan dokter, dilakukan pemeriksaan fisik baru akan disarankan dokter melakukan langkah-langkah diagnosis apa terkait proses skrining apabila belum bergejala dan memiliki risiko tinggi," kata Eric. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat