visitaaponce.com

Hari Jadi Ke-75 Polwan, Biddokkes Polda DIY Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara

Hari Jadi Ke-75 Polwan, Biddokkes Polda DIY Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara
Webinar sosialisasi deteksi dini kanker payudara dalam rangka Hari Jadi Polwan ke-75, Selasa (8/8).(Ist)

DALAM rangka Hari Jadi ke-75 Polwan RI, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan  Kesehatan (Biddokkes) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan webinar secara hybrid tentang Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik Sadari pada Selasa (8/8).

Acara yang diikuti 410 peserta terdiri atas Polwan dan ASN Polda DIY ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para peserta akan pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara dalam rangka menurunkan kejadian kasus baru kanker payudara stadium lanjut, khususnya di lingkungan Polda DIY dan keluarganya.

Kepala Biddokkes Polda DIY, Kombes Agustini Purwaningsih dalam sambutannya mengatakan kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Menurut dia, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang rentan terkena kanker payudara yaitu usia di atas 50 tahun, kontrasepsi oral, menstruasi dini, riwayat tumor jinak pada payudara, kehamilan pertama di usia tua, menopause di usia lanjut, pola hidup tidak sehat seperti obesitas, jarang berolahraga, merokok dan tidak menyusui.

"Salah satu faktor penyebab tingginya jumlah kasus kanker payudara stadium lanjut adalah keengganan memeriksakan diri ke dokter karena takut didiagnosis kanker. Orang awam seringkali hanya mendengar bahwa kanker adalah penyakit kutukan atau kanker yang tidak ada obatnya tanpa pernah memperoleh informasi yang benar tentang kanker," ujar Agustini.

Deteksi dini kanker payudara dapat menurunkan angka penyakit kanker stadium lanjut sehingga angka kesembuhan penyakit kanker menjadi meningkat. Melalui deteksi dini diharapkan kesadaran dan kepedulian kita terutama dalam mengendalikan faktor risiko kanker payudara, sehingga diharapkan angka kesakitan, kematian akibat penyakit kanker payudara dapat ditekan.


Baca juga: Polusi Udara Ancam Kekambuhan Asma, Peran Puskesmas Perlu Ditingkatkan


"Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian kaum wanita terhadap bahayanya penyakit kanker payudara dan saya mengimbau agar memberi dukungan kepada keluarga, sahabat ataupun orang terdekat kita yang terkena kanker payudara untuk selalu optimis untuk melawan kanker payudara," lanjut Agustini.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan, kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar dan penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia yang terdiagnosa kanker.

"Data Globocan 2020 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu jiwa dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa dan yang memprihatinkan adalah bahwa 70% datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut," ujarnya.

Kuncinya adalah ditemukan dalam stadium awal dan mengikuti tahapan-tahapan pengobatan secara medis. Untuk itu, penting sekali kita mengetahui informasi tentang skrining dan deteksi dini kanker payudara, juga melakukan langkah kesehatan dengan mamografi di usia di atas 40 tahun, selain secara rutin melakukan Sadari (perikSA payuDAra sendiRI) dan Sadanis (perikSA payuDAra kliNIS).

"Sadari sangat mudah dilakukan dengan syarat dilakukan dengan cara yang tepat, rutin, disiplin dan bila ada benjolan yang menetap dan tidak sakit segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Kanker payudara stadium lanjut dapat kita cegah bila ditemukan dalam stadium awal dan ingat bahwa tidak semua benjolan di payudara adalah kanker," lanjut Linda.

Sebagai narasumber pada kegiatan ini, dr Hardina Sabrida MARS dari RS Kanker Dharmais memberikan penjelasan tentang pentingnya Sadari agar dapat terdeteksi secara dini kalau ada benjolan di payudara, kemudian melakukan Sadanis yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis dan selanjutnya pemeriksaan penunjang melalui mammografi atau USG payudara. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat