Presiden Instruksikan Jajarannya Perbaiki Kualitas Udara di Jabodetabek
![Presiden Instruksikan Jajarannya Perbaiki Kualitas Udara di Jabodetabek](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/6ec162eefb4a4fb3f53ce45e0b453ca6.jpg)
Presiden Joko Widodo, Senin (14/8), menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, untuk membahas kualitas udara di Jabodetabek yang sangat buruk dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita akan membahas mengenai kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk," ujar presiden dalam pembukaan rapat.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan dua catatan yaitu terkait penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga: KLHK Tegaskan Kendaraan Bermotor Penyebab Polusi Udara di Jakarta
Untuk jangka pendek, Kepala Negara meminta secepatnya dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara menjadi lebih baik. Ia juga menginstruksikan rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.
Kementerian/lembaga juga didorong menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro 5 dan Euro 6 khususnya di daerah ibu kota dan sekitarnya. Euro 5 dan Euro 6 adalah standar emisi (gas buang kendaraan bermotor) yang telah ditetapkan Uni Eropa dengan tujuan meningkatkan kualitas udara negara-negara anggotanya.
Baca juga: Polusi Udara Berisiko Tingkatkan Kasus ISPA
"Kemudian perbanyak ruang terbuka hijau. Ini memerlukan anggaran, disiapkan anggaran," tutur mantan wali kota Surakarta itu.
Jokowi juga meminta kementerian/lembaga mempertimbangkan kebijakan bekerja secara hybrid yaitu bisa di kantor maupun di rumah.
"Saya tidak tahu kesepakatan di ratas ini apakah proporsinya 75%, 25% atau angka yang lain," imbuhnya.
Presiden meminta jajarannya konsisten melaksanakan kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.
Untuk jangka panjang, Jokowi meminta adanya penguatan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, menurutnya harus ada pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik tenaga uap, terutama di sekitar Jabodetabek.
"Yang terakhir, berikan edukasi kepada publik seluas-luasnya," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, indeks kualitas udara di DKI Jakarta berada pada angka 156 dengan keterangan tidak sehat. Menurut Jokowi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi udara di Jabodetabek memburuk. Pertama kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, kedua pembuangan emisi dari transportasi, ketiga aktivitas industri di Jabodetabek terutama yang menggunakan batubara. (Z-11)
Terkini Lainnya
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, Peringkat Ketiga Dunia
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
KLHK Prediksi Penurunan Kualitas Udara Jabodetabek Tahun Ini Tak Separah 2023
Jelang Idul Adha 2024, 376 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek
Tahun Ini Harga Rumah Naik Tipis
Mobil Listrik Aion Y Plus Lakukan Uji Jalan di Jabodetabek
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap