Dokter Paru Beberkan Cara Jaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara
![Dokter Paru Beberkan Cara Jaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/a5f1d968b337b4a6831428618aed7366.jpg)
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan 4 hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dampak polusi udara yang terus berulang tersebut.
Pertama, mengidentifikasi secara lebih jelas tentang apa saja yang menjadi penyebab polusi udara sekarang ini, dan bagaimana proporsi masing-masing. Kedua, mengatasi penyebab, sesuai yang ditemukan.
"Kemacetan lalu lintas tentu punya peran amat penting, dan perlu penanganan segera. Di New Delhi India misalnya pernah ada pembatasan kegiatan bangun gedung yang menimbulkan debu. Kemudian semua mobil harus diperiksa polusi knalpotnya, bahkan juga untuk mobil diplomat," kata Tjandra, Senin (14/8).
Baca juga : Pengamat: Ratas Polusi Udara belum Hasilkan Solusi Utama
Adapun tempat pemeriksaannya ada di berbagai pom bensin, jadi amat mudah. Selain itu, di berbagai persimpangan di Ibu Kota India tersebut di tempatkan pot-pot tanaman, bahkan dalam bentuk semacam dinding berdiri dengan berbagai pot.
Baca juga : Udara Jakarta Buruk, Presiden Jokowi Batuk-batuk 4 Minggu
"Selain itu juga sudah banyak dibicarakan tentang kemungkinan sebagian bekerja di rumah, larangan membakar sampah terbuka di halaman rumah, serta di cari penyebab jelasnya selain dari polusi kendaraan bermotor," ujarnya.
Upaya ketiga yang bisa dilakukan pemerintah yakni dilakukan surveilans yang baik untuk mengetahui pola gangguan kesehatan dari waktu ke waktu sejalan dengan peningkatan polusi udara.
Ia mencontohkan di Australia ada data bahwa pada masa kebakaran semak-semak maka terjadi peningkatan angka masuk IGD akibat keluhan sesak napas di lokasi itu.
"Keempat tentu perlu dilakukan pemantauan kesehatan dan penanganan gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun kemungkinan ada tidaknya dampak jangka panjang. Untuk itu pemantauan perlu dilakukan," pungkasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Hadapi Polusi Udara, Anak Direkomendasikan Banyak Makan Buah
Udara Jakarta Pada Rabu Pagi Terburuk Ketiga di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Hari ini Terburuk Kedua di Dunia
Bunda, Kenali Bahaya Polutan dalam Ruangan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap