RSCM Sempurnakan Sistem Pengawasan Usai Ditegur karena Perundungan
![RSCM Sempurnakan Sistem Pengawasan Usai Ditegur karena Perundungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/e27b7582f83f0a2f9250c21b83f7b1ad.jpg)
RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjadi salah satu dari 3 rumah sakit yang mendapat teguran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena adanya dugaan perundungan terhadap peserta peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS).
"Menindaklanjuti Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan kami akan menyempurnakan sistem monitoring (pengawasan) secara berkelanjutan terhadap seluruh pihak di internal dan eksternal RSCM terkait dengan proses pendidikan, untuk mencegah, memberikan peringatan serta pembinaan sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing," kata Dirut RSCM Lies Dina Liastuti saat dikonfirmasi, Kamis (17/8).
Diketahui Kemenkes memberikan sanksi berupa teguran pada 3 rumah sakit terkait laporan perundungan terhadap dokter PPDS. Ketiga rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat, RSUP Haji Adam Malik Medan, dan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
Baca juga : Pengamat Minta Kasus Perundungan Sesama Dokter tidak Digeneralisir
RSCM mendukung sepenuhnya upaya pemerintah untuk mencegah dan menghilangkan praktik perundungan yang ditemukan dalam proses pendidikan, baik dalam pendidikan dokter, dokter spesialis, maupun dokter sub spesialis untuk terus menghasilkan lulusan dokter-dokter terbaik.
Lies menjelaskan bahwa pihaknya pada tanggal 24 Juli 2023 telah menetapkan Peraturan Direktur Utama tentang Pencegahan dan Penanganan Perundungan dan Kekerasan Seksual di RSCM, serta membentuk Satuan Tugas Anti Perundungan dan membuka Whistle Blowing System (WBS) pengaduan perundungan termasuk kekerasan seksual di RSCM. Untuk kebijakan-kebijakan tersebut selama ini telah dilakukan sosialisasi.
"Kami memandang bahwa sanksi peringatan yang kami terima ini sebagai bentuk pembinaan dari Kementerian Kesehatan kepada kami dan menjadi sebuah momentum peningkatan upaya pencegahan dan menghilangkan segala bentuk perundungan yang dapat terjadi di RSCM, melalui upaya sosialisasi dan edukasi pada berbagai pihak, deteksi dini kejadian, bahkan penindakan terhadap pelaku perundungan," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
Obesitas Meningkat di Indonesia, Benarkah Body Contouring Jadi Solusi?
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap