Pasien Skoliosis Disarankan Lakukan Peregangan Otot
![Pasien Skoliosis Disarankan Lakukan Peregangan Otot](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/a631e196ca7af7a5608b4a6af86de3cd.jpg)
DOKTER spesialis ortopedi konsultan tulang belakang lulusan Universitas Indonesia Widyastuti Srie Utami menyarankan pasien skoliosis melakukan peregangan otot untuk mengurangi keluhan pegal pada punggung.
Skoliosis merupakan kondisi kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan bentuk seperti huruf C atau S.
"Stretching otot untuk pasien derajat ringan dan sedang. Kalau otot dilatih dengan olahraga yang sifatnya stretching pada pasien yang tidak perlu operasi maka kualitas hidup tidak terlalu terganggu oleh pegal," ujar Widyastuti, dikutip Rabu (23/8).
Baca juga: Yuk Ketahui Jenis dan Manfaat Yoga
Widyastuti menyarankan pasien menganggap peregangan ini sebagai sesuatu yang menyenangkan dengan bonus sehat sehingga tidak menjadi beban.
Dia lalu mencontohkan renang sebagai salah satu kegiatan yang bisa dipilih karena memiliki sifat meregangkan otot.
Renang juga termasuk olahraga yang menggerakkan otot dari berbagai arah. Dia membolehkan pasien melakukan gaya renang apapun yang dikuasainya.
Baca juga: Tips Persiapan Fisik saat Melakukan Perjalanan Panjang
Selain renang, kegiatan seperti yoga, pilates atau menari sembari mendengarkan musik juga bisa menjadi pilihan pasien demi mengurangi pegal pada punggungnya.
"Prinsipnya, stretching otot, bukan jenis olahraganya tetapi jenis gerakan. Olahraga yang bagus yakni olahraga yang melatih otot salah satunya renang, atau bulu tangkis," tutur Widyastuti.
Sebaliknya, pasien skoliosis dan memiliki masalah tulang belakang pada umumnya tidak disarankan mengangkat beban terlalu berat karena membuat bantalan tulang belakang lebih cepat aus.
Menurut Widyastuti, tidak ada suatu aktivitas yang menyebabkan tulang belakang menjadi melengkung secara struktural. Dengan kata lain, sambung dia, melengkungnya tulang belakang pada skoliosis sesuai kemauan tulang belakang.
"Yang ada melengkung tidak struktural karena postural saja. Pasien sering tanya anak bawa ransel berat ke kanan takut tubuh bengkok ke kanan? Tidak. Mau bawa ransel berat di kanan tidak akan membuat tubuh
bengkok," kata dia.
Namun, aktivitas yang dilakukan dengan posisi tubuh tidak ergonomis, dilakukan monoton atau berat berlebihan menyebabkan badan atau ototnya lebih capek. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
Scoliosis Remaja Lebih Dipengaruhi Faktor Otak daripada Postur
Waspadai Kelainan Pertumbuha Tulang Belakang, Berikut Cara Deteksi Dini pada Perempuan
Ini Gejala Skoliosis yang Wajib Bunda Tahu
Bunda, Yuk Waspadai Skoliosis pada Anak!
Pasien Skoliosis Ternyata Boleh Dipijat
Perhatikan! Peregangan Berlebihan Berdampak Buruk untuk Tubuh
Ini Daftar Peregangan yang Bisa Dilakukan Pemudik Agar Otot tidak Kaku dalam Perjalanan
Yuk Ketahui Jenis dan Manfaat Yoga
Jangan Lupa Lakukan Peregangan Otot Selama Perjalanan Mudik Agar Tetap Bugar
Tetap Bugar Selama Perjalanan Mudik, Lakukan Peregangan Otot Sederhana Ini di Dalam Kendaraan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap