visitaaponce.com

Perhatikan Peregangan Berlebihan Berdampak Buruk untuk Tubuh

Perhatikan! Peregangan Berlebihan Berdampak Buruk untuk Tubuh
Pelatih mobilitas Dana Santas menyatakan peningkatan mobilitas tidak selalu berkaitan dengan peregangan. (winning health)

SELAMA bertahun-tahun, budaya fitnes mendorong keyakinan konvensional bahwa peregangan dapat menghasilkan pergerakan yang lebih baik dan mencegah cedera.

Namun, pelatih mobilitas di olahraga profesional, Dana Santas mengatakan peningkatan mobilitas tidak selalu berhubungan dengan peregangan. 

Kunci dari gerakan yang sehat, jelas Dana, mencakup berbagai faktor yang ditentukan oleh kebutuhan spesifik tubuh. Dan itu tidak selalu berhubungan dengan meningkatkan fleksibilitas.

Baca juga : Lakukan Rutinitas Ini di Pagi Hari untuk Berat Badan Lebih Ideal

Miskonsepsi Peregangan 

Fleksibilitas memang berharga, tetapi bukan satu-satunya pertimbangan untuk mengoptimalkan fungsi sendi. Sendi manusia menjadi landasan pergerakan dengan menciptakan kapasitas rentang gerak. 

Sementara otot ada untuk mendukung aksi sendi. Karena sendi secara fungsional memerlukan kombinasi mobilitas dan stabilitas, otot harus fleksibel dan kuat untuk menopang sendi dengan baik.

Sayangnya banyak asumsi umum yang ternyata salah kaprah. Asumsi bahwa fleksibilitas adalah ukuran utama kesehatan sendi membuat orang sering kali lebih fokus pada peregangan daripada penguatan. 

Baca juga : Bukan hanya Aerobik Latihan yang Perlambat Penurunan Kognitif Ringan

Terlebih lagi peregangan memberikan sensasi nyaman pada tubuh, orang-orang semakin yakin bahwa peregangan merupakan aktivitas yang baik secara absolut. 

Namun sebenarnya, pendekatan yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sendi, nyeri kronis, dan peningkatan risiko cedera. 

Ada kepercayaan bahwa peregangan adalah obat untuk segala rasa sakit,  Dana mengatakan dirinya telah melihat terlalu banyak orang terjebak dalam siklus yang tidak sehat dan menyakitkan, yang membuat mereka melakukan peregangan lebih banyak lagi untuk meredakan ketegangan dan rasa sakit yang tanpa disadari semakin memburuk seiring dengan peregangan yang terus menerus.

Baca juga : Kamu Merasa Sedang Depresi? Coba deh Lakukan Hal Ini

Dalam berbagai kasus tidak stabilnya persendian karena masalah cedera, hipermobilitas, atau ketidakselarasan, tubuh umumnya akan mengimbanginya dengan mengencangkan otot-otot di sekitarnya untuk memberikan stabilitas tambahan. Mekanisme ini, sebut Dana, adalah ketegangan pelindung. Dengan adanya pengencangan pada otot-otot, tubuh sedang melindungi pemiliknya untuk tidak melakukan berbagai gerakan yang tak bisa diterima sendi.

Kasus yang paling umum terjadi adalah orang tidak menyadari tubuh sedang melakukan ketegangan pelindung. Karena tak sadar, orang merenggangkan tubuhnya sebagai respon untuk menghilangkan ketegangan tersebut. 

Padahal, melakukan peregangan secara agresif melawan ketegangan pelindung dapat semakin mengganggu kestabilan sendi dan meningkatkan risiko cedera.

Baca juga : Olahraga 15 Menit Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Bagaimana Cara Mengetahuinya? 

Sebelum melakukan peregangan sebagai solusi cepat untuk mengatasi ketegangan otot, penting untuk bertanya pada diri sendiri mengapa tubuh terasa tegang sehingga setiap individu dapat menentukan ketepatan untuk melakukan peregangan. 

Mengetahui penyebab ketegangan otot yang dialami akan membantu mengenali ketegangan pelindung yang sedang dimainkan tubuh. Dengan begitu, pendekatan yang tepat dapat dilakukan seperti latihan penguatan dan korektif untuk meningkatkan stabilitas dan mengembalikan kesejajaran.

Pun demikian, beberapa orang juga harus menyadari jika dirinya memiliki keadaan khusus seperti kehamilan. Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal termasuk pelepasan relaksin, dapat meningkatkan kelemahan sendi. Selain itu, beberapa obat resep juga dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot.

Cara terakhir jika seseorang tak juga yakin terkait ketegangan otot yang dirasakannya, adalah berkonsultasi dengan dokter. Konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi fisik untuk mengetahui situasi spesifik yang sedang dihadapi. Kemudian baru bisa disimpulkan ketepatan untuk melakukan peregangan. 

Peregangan yang Stabil 

Peregangan sebenarnya dapat bermanfaat dan mendapat tempat dalam program kebugaran jika diseimbangkan dengan latihan kekuatan. Seperti yang sudah dituliskan, persendian yang sehat mengandalkan keseimbangan otot yang kuat dan fleksibel untuk menciptakan mobilitas yang stabil.

Dana pun mengatakan dirinya menggunakan peregangan dinamis atau peregangan yang dilakukan kurang dari 30 detik dan umumnya dikenal sebagai pelatihan mobilitas. 

Peregangan dinamis, Dana menyarankan, sangat tepat untuk pemanasan sebelum latihan kekuatan atau jenis aktivitas kebugaran dan olahraga lainnya. Sementara itu, peregangan statis, yang dilakukan lebih lama, yakni 30 detik atau lebih, direkomendasikan untuk cooldown atau setelah latihan kekuatan. 

Jika sudah tahu target masalah yang bisa diselesaikan dengan peregangan, pastikan tidak ada kontraindikasi dan pertahankan pendekatan yang seimbang. Misalnya, jika seseorang mengalami nyeri pinggang akibat ketegangan, kombinasi peregangan dan penguatan akan membuahkan hasil terbaik. 

Jadi, kendati peregangan terasa menyenangkan, ingatlah dalam meningkatkan fleksibilitas, kebiasaan baik yang tidak seimbang dapat berujung buruk. Dengan meluangkan waktu untuk memahami penyebab ketegangan otot yang berkaitan dengan keseimbangan kekuatan dan fleksibilitas, Anda dapat menghindari rasa sakit dan cedera yang tidak perlu. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat