Polusi Beri Dampak Buruk, Kementerian PPPA Imbau Batasi Kegiatan Anak di Luar Ruang
![Polusi Beri Dampak Buruk, Kementerian PPPA Imbau Batasi Kegiatan Anak di Luar Ruang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/94db6448333eab625b25f25840721763.jpg)
KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengaku prihatin terhadap buruknya kualitas udara di DKI Jakarta dan menaruh perhatian terhadap kesehatan anak, terutama anak balita.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian PPPA, Indra Gunawan mengimbau agar anak lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan. Sangat tidak disarankan untuk mengajak anak berpergian keluar rumah atau bermain di ruang terbuka.
"Ini untuk mencegah anak jangan sampai terkena ISPA ya, kita berharap orang tua bisa memberi pemahaman ke anak-anak mereka agar mengurangi aktivitas di luar. Hanya ini satu-satunya yang bisa kita lakukan khususnya di Jakarta yang kualitas udaranya sangat buruk, masih polusi," kata Indra di kantor KemenPPPA, Jumat (25/8).
Baca juga : Kemenperin Bentuk Tim Inspeksi Pengendalian Emisi Industri di 3 Provinsi
Indra menegaskan kegiatan dalam ruangan saat ini lebih tepat diberlakukan bagi anak. Hal ini demi menjaga kesehatan anak agar terhindar dari dampak polusi udara.
"Banyak aktivitas indoor yang bisa dilakukan seperti bermain, belajar. Sementara itu dulu yang bisa kita lakukan untuk anak-anak," ujar Indra.
Baca juga : PDIP Usul Ganjil Genap 24 Jam untuk Tekan Polusi, Heru: Semua Usul Dikaji
Indra juga mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta yang mengizinkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 pada 4-7 September 2023 bagi sekolah di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
"Sudah ada kebijakan di Jakarta anak-anak belajar dari rumah," ujar Indra.
Selain itu, Indra mengimbau orang tua dapat memberi penjelasan mudah dan lengkap kepada anak soal bahaya polusi udara. Indra menyarankan orang tua menggunakan bantuan gambar atau gerakan tubuh untuk mempermudah penjelasannya.
"Misalnya menggunakan bahasa tubuh, penggambaran, karena batuk saja anak sudah terganggu aktivitasnya. Ini bisa kita praktekkan dan beri contoh agar anak mudah memahami bahaya ISPA," ucap Indra.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyarankan anak kembali berkegiatan dan sekolah dari rumah akibat memburuknya kualitas udara di Ibu Kota.
Dia menyebut kemampuan adaptasi anak terhadap polusi masih lebih rendah dari orang dewasa.
"Anak anak tidak sekuat orang dewasa. Bila mereka mengalami sakit, tak mudah mendeskripsikan atau menjelaskan," kata Jasra.
Meski Jasra memahami, pasti bermain dan mengeksplor dunia luar sangat diinginkan anak-anak dan memang diperlukan untuk perkembangan motoriknya. Tetapi dia menyarankan agar anak-anak tetap diberi pemahaman untuk membatasi diri berkegiatan di luar ruangan.
"Kebutuhan bermainnya, kadang mengalahkan apa yang di rasanya. Padahal mereka juga butuh diselamatkan dalam polusi udara ekstrim dan suhu tinggi di Jakarta," ujar Jasra.
Polusi udara yang sangat buruk di Jabodetabek dalam beberapa waktu terakhir memaksa pemerintah untuk mengambil kebijakan cepat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan opsi pemberlakuan kembali work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi pekerja kantoran di Ibu Kota sebagai solusi jangka pendek.
Diketahui, sejak 12 Agustus 2023, kualitas udara di DKI Jakarta tercatat berada di angka 156 dengan kategori tidak sehat.
Sejumlah faktor menjadi penyebab memburuknya kualitas udara di Jabodetabek, salah satunya adalah kemarau panjang yang telah terjadi selama tiga bulan terakhir menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
Selain itu, pembuangan emisi dari transportasi dan aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur. (Z-5)
Terkini Lainnya
Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
Pentingnya Intervensi Dana Desa untuk Turunkan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah Pastikan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Daring dan PSE Rampung pada Agustus 2024
Pemberantasan Judi Online
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Ini Tanda Pembesaran Kelenjar Getah Bening pada Anak yang Patut Diwaspadai
Anak Harus Disiapkan Agar Mandiri Sebelum Masuk SD
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
APH Berspektif Gender Dibutuhkan dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual
Tips Menyiapkan Anak Masuk Sekolah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap