visitaaponce.com

Judi Online Masih Marak, Pengamat IT Sudah Budaya dan Karakter Orang Asia

Judi Online Masih Marak, Pengamat IT: Sudah Budaya dan Karakter Orang Asia
Ilustrasi(Freepik )

PAKAR information technology atau teknologi informasi (IT), Abimanyu Wahyu Widaya mengatakan bahwa maraknya judi online di Indonesia adalah karena faktor budaya dan karakter orang Asia suka berjudi dan mereka ingin secara instan untuk cepat kaya.

"Kemudian akses internet yang semakin meluas dan semakin mudah otomatis jadi semakin cepat, lalu persaingan. Bayangkan segitu banyaknya layanan judi online otomatis diantara mereka juga akan saling bersaing," katanya saat dihubungi pada Minggu (27/8).

Bersaing yang dimaksud oleh Abimanyu disini adalah memberikan kemudahan baru para penjudi untuk mereka agar mereka bisa cepat menang.

Baca juga : Kemenkominfo Berkolaborasi dengan Komunitas IEC Promosikan Gaya Hidup yang Bahagia dengan Menghindari Judi Online

"Disini sebenarnya AI bermain, aplikasinya ini memantau karakter penggunanya, coba dipancing dengan cepat menang, apa yang akan dilakukan setelah cepat menang? Dia akan spending lagi," jelasnya

Yang seperti ini menurutnya malah akan menjadi sasaran empuk penyedia layanan judi karena orang-orang yang keuntungannya dipakai untuk spending maka mereka dengan bersedia mengeluarkan uang lagi lebih banyak.

"Sekali dua kali dikalahkan membuat mereka penasaran, rasa penasaran ini yang membuat mereka kecanduan," terang dia.

Baca juga : PPTK Catat Perputaran Dana Judi Online Mencapai Rp327 Triliun Sepanjang 2023

Menutup judi online merupakan satu-satunya jalan untuk mencegah judi online menjadi budaya di masyarakat, akan tetapi masih ada dalih bahwa perkembangan judi online ini banyak.

"Apalagi seringkali domain yang sekarang digunakan untuk layanan promosi atau landing page judi online banyak yang menggunakan situs pemerintah," ujar dia.

Hal tersebut, ia jelaskan memang ulah dari hacker, bukan situs pemerintah yang menyediakan jalur, akan tetapi rata-rata situs pemerintah menggunakan framework atau standar tampilan yang sudah umum.

Baca juga : PPATK Setop Transaksi Judi Online Rp850 Miliar Sepanjang 2022–2023

"Standar tampilan tersebut kalau sudah digunakan otomatis pada saat diakses kemudian bisa memberikan banyak kemudahan, maka orang akan semakin marak kesana," tandasnya. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat