visitaaponce.com

Bahaya Ruam Popok pada Bayi dan Ini Cara Mengatasinya

Bahaya Ruam Popok pada Bayi dan Ini Cara Mengatasinya
Dokter spesialis anak dr. Ferdy Limawal, SpA.(Ist)

SAAT dilahirkan, kondisi kulit bayi belum berkembang sempurna, dengan kata lain kulitnya masih terlindungi selimut pelindung lembut pertamanya yang disebut Vernix Caseosa atau lapisan keju. Lapisan berwarna putih ini ternyata merupakan pelembab alami untuk melindungi kulit bayi dari infeksi.

Fakta lain menyebutkan bahwa kulit bayi baru lahir sepertiga kali lebih tipis dari kulit orang dewasa, sehingga sangat sensitif dan rentan teriritasi.

Oleh karena itu, penting memilih produk yang tepat, aman dan terpercaya untuk si kecil. Terlebih produk yang berhubungan langsung dengan kulit bayi, seperti tisu basah dan popok sekali pakai atau diaper.

Baca juga: Rangkul 20 Posyandu, RS Sari Asih Gelar Penyuluhan Kesehatan Kulit Anak

Berdasarkan data epidemiologi, secara global, prevalensi iritasi kulit akibat ruam popok atau diaper rash mencapai 16-65% lho. Adapun kasus tertinggi biasanya terjadi pada bayi usia 6-12 bulan.

Dokter spesialis anak dr. Ferdy Limawal, SpA, menerangkan, “Kulit bayi itu lapisannya masih sangat tipis, jadi wajar kalau rentan iritasi. Salah satu gangguan kulit yang sering terjadi pada bayi adalah ruam popok."

Terpapar Feses atau Urine

"Penyebabnya biasanya karena terlalu lama terpapar feses atau urine. Selain itu bisa jadi karena popok atau diaper yang digunakan bayi bahannya kurang lembut atau bahkan mengandung zat kimia berbahaya seperti pemutih dan pewangi,” kata dr.Ferdy dalam keterangan, Selasa (29/8).

Menurut dr. Ferdy, meski ruam popok merupakan kasus yang umum terjadi dan tidak mengancam jiwa, tapi tetap harus segera diatasi dan diketahui penyebabnya, karena dapat menimbulkan infeksi.   

Baca juga: Waspada, Kenaikan Suhu Udara Bisa Picu Masalah Kulit pada Bayi

“Infeksinya itu bisa menimbulkan luka di sekitar lipatan paha dan bokong. Akibatnya bayi akan terus rewel karena merasa tidak nyaman. Nah, kalau terus-terusan rewel, tumbuh kembang si kecil bisa terganggu.,” lanjut dr.Ferdy.

Pilih Popok Bebas Bahan Kimia Bahaya

Berangkat dari masalah tersebut, dr.Ferdy menyarankan untuk memilih popok atau diaper bayi yang bebas dari bahan kimia berbahaya.

Kemudian jika sering menggunakan tisu basah untuk membersihkan kulit bayi, baik saat mengganti popok atau membersihkan tangan dan mulutnya sesudah makan, maka pastikan juga tisu basah yang digunakan terbuat dari bahan yang aman dan bebas pewangi. 

Baca juga: Penting, Merawat Kulit Bayi agar Sehat dan Bebas Iritasi

“Intinya, pastikan semua produk yang bersentuhan dengan kulit bayi itu aman alias bebas dari bahan kimia berbahaya, terutama bebas dari chlorine atau pemutih, yang dalam jangka waktu panjang bisa memicu timbulnya kanker. Akan lebih baik lagi jika produk yang dipilih terbuat dari bahan organik,” tegas dr.Ferdy.

Produk Bayi Premium Organik

Dari penjelasan tersebut, timbul pertanyaan, adakah popok atau diaper bayi dan tisu basah berbahan organik yang bebas dari bahan kimia berbahaya di pasaran Indonesia?

"Memang, saat ini tidak sedikit diaper dan tisu basah di pasaran yang mengklaim terbuat dari bahan organik, namun nyatanya belum bersertifikat resmi," kata Anthony Santoso, Country Manager PT Alami Natura Abadi selaku distributor resmi Offspring di Indonesia. 

Baca juga: Ruam Popok, Salah Satu Penyakit Kulit Paling Umum pada Bayi 

"Hal tersebut tentu dapat menjadi trust issue tersendiri bagi para ibu yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi buah hatinya," ucap Anthony. 

"Tapi tenang, kabar baiknya dalam waktu dekat akan masuk ke Indonesia diaper dan tisu basah premium organik asal Australia dengan merek Offspring," jelasnya.

Miliki Sertifikasi

"Sekedar info, semua produk Offspring termasuk diaper dan tisu basahnya memang benar-benar terbuat dari bahan organik lho. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan diberikannya sertifikat resmi untuk Offspring dari Cosmos Organic, sebuah lembaga internasional yang paling terpercaya kredibilitasnya dalam sertifikasi produk organik," kata Anthony.

 Selain sertifikat organik, produk Offspring juga banyak mendapatkan sertifikat resmi lain. Mulai dari Australian Certified Toxic Free, Australian Allergy Certified, Pediatrician Approved, sampai Dermatest Certified dengan rating yang sangat baik.

"Itu artinya produk Offspring sudah di uji secara klinis di bawah pengawasan dokter anak dan dinyatakan sangat aman, bahkan untuk kulit bayi," tambah Anthony. (RO/S-4) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat