visitaaponce.com

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Meski Covid-19 Sudah Jadi Endemi

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Meski Covid-19 Sudah Jadi Endemi
Sejumlah warga mengenakan masker saat naik kereta api di Stasiun Manggarai, Jakarta.(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

GURU Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan pascapandemi yang kini telah menjadi endemi, virus covid-19 bukan berarti telah hilang tapi hanya lebih terkendali dan tingkat penularannya dapat diprediksi secara lebih baik.

“Endemi ini karena kekebalan masyarakat sudah terbentuk dan infeksi atau penularan juga sudah menurun. Jadi, sekarang, endemi covid-19 sudah berpola seperti influenza dan ISPA. Gejalanya ringan. Namun, meski sudah endemi, bukan berarti covid-19 tidak mengintai. Jadi, harus tetap waspada,” ungkapnya dalam sebuah webinar, Rabu (30/8).

Lebih lanjut, Prof Wiku menambahkan mutasi covid-19 di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu alfa, delta, dan omicron. Menurutnya, mutasi yang perlu diwaspadai saat ini ialah arcturus, yang merupakan perkembangan dari omicron.

Baca juga: Permenkes Nomor 30 Tahun 2023 Rilis Aturan Baru Klaim Pelayanan Pasien Covid-19

Menurutnya, varian baru ini menunjukkan tingkat infektivitas yang lebih tinggi sehingga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan masih perlu terus dilakukan.

“Jadi memang ada beberapa cara untuk mencegah diri dari risiko covid-19. Pertama vaksinasi sampai booster kedua, terutama masyarakat rentan dan komorbid. Tetap jaga kebersihan dengan bawa handsanitizer dan jaga jarak untuk orang yang sedang sakit,” ujar Prof Wiku.

Menurutnya, saat ini, vaksinasi menjadi kunci untuk melindungi masyarakat, khususnya kelompok rentan. Maka dari itu, testing massal sampai saat ini perlu dilakukan ditampah peningkatan teknologi kesehatan dan juga upaya pencegahan.

Baca juga: Imunisasi Covid-19 akan Ditetapkan Menjadi Imunisasi Program

“Di masa endemi ini, kesiapsiagaan faskes diperlukan sehingga kemungkinan pandemi di masa mendatang tetap dapat dicegah. Sampaikan pada masyarakat sekarang sudah endemi artinya kita bisa beraktivitas penuh tapi selalu waspada dan kalau ada risiko selalu jalankan prokes. Paling tidak jaga jarak dan gunakan masker. Jangan sampai perilaku hidup bersih sehat tidak dilaksanakan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Anggota Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan kasus covid-19 yang terkonfirmasi saat ini sudah rendah atau hanya 11 per 1 juta penduduk.

“3 dari 100 yang terkonfimasi masih perlu rawat inap. Biasanya gejala ringan tapi ada kondisi tertentu menyebabkan beberapa kepompok harus dirawat. Angka kematian memang rendah dan kesembuhan cukup tinggi. Ini menjadi dasar Indonesia masuk endemi,” ujar Erlina.

Dia menambahkan, beberapa kelompok yang terkonfirmasi covid-19 di antaranya ialah kelompok lansia dan orang dengan komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Erlina juga mengimbau masyarakt jika mengalami gejala covid-19 sebaiknya segera melakukan PCR untuk dapat diketahui apakah positif atau tidak.

“Jangan tunggu sesak karena itu sudah berat. Tetap waspada dengan gejala yang ada dan kalau dari dokter anjurkan terapi antivirus sebaiknya dikonsumsi sesuai yang diminta dokter. Kalau butuh obat tertentu harus sampai selesai dikonsumsinya,” tegasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat