visitaaponce.com

Universitas Prasetya Mulia Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia

Universitas Prasetya Mulia Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia
Penandatanganan kerja sama antara Universitas Prasetya Mulya dan Universiti Kebangsaan Malaysia di Jakarta, Minggu (3/9).(Ist)

KERJA sama  bidang pendidikan dan riset antara Universitas Prasetiya Mulya (UPM) dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) diluncurkan di Jakarta, Minggu (3/9). 

Nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang menjadi landasan kerja sama tersebut ditandatangani Rektor UPM Prof Dr 
Djisman S Simanjuntak, dan Wakil Chancellor UKM Prof Dr TS GS Dr Mohd Ekhwan Hj Toriman.
 
Acara peluncuran kerja sama ini dilanjutkan dengan penandatanganan plakat kerja sama riset antara pusat kajian kedua universitas, khususnya tentang studi Indonesia–Malaysia. Dalam kesempatan itu, kedua menteri luar negeri kedua negara juga turut hadir.

Rektor UPM Djisman Simanjuntak mengutarakan menjadi kehormatan besar bagi kedua universitas karena peluncuran kerja sama dihadiri Menlu RI Retno LP Marsudi dan Menlu Malaysia Senator Datuk Seri Diraja Dr Zambry bin Abdul Kadir, beserta sejumlah pejabat senior dari kedua negara.

Kedua menlu juga telah meresmikan pendirian Pusat Kajian Bersama antara kedua pusat kajian dengan memberikan sambutan dan penandatangan prasasti. Kehadiran kedua pejabat tinggi tersebut menjadi momentum baru bagi kerja sama pendidikan dan riset antara kedua negara tetangga yang dimotori oleh UPM dan UKM.

"Kami apresiasi kolaborasi UPM dan UKM ini semoga dapat lebih meningkatkan hubungan baik kita bersama sebagai negara serumpun. Kebetulan juga saya alumni UGM turut mendukung UPM dan UKM," kata Menlu Retno.

Sementara itu, Menlu Malaysia Zambry mengatakan, jalinan kerja sama ini menandai hubungan istimewa kedua negara yang telah terjalin baik selama ini.


Baca juga: Tema 'Sisterhood', Scarf Media Sukses Gelar Muslimah Creative Day 2023


Rektor UPM mengingatkan tak kalah penting kerja sama kedua negara dapat lebih memahami kultur kedua negara khususnya bagi kalangan generasi muda, generasi milenial dan Z. 

"Di era saat ini sangat penting bagi generasi muda Indonesia dapat memahami generasi muda Malaysia, begitu juga sebaliknya," ungkap Djisman. 

Adapun pertukaran dosen dan mahasiswa kedua negara diharapkan dapat mewujudkan pemahaman tersebut.

Mantan Menlu RI Hasan Wirayuda yang juga Dekan di UPM menambahkan dukungan dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia yang memberikan tempat dan fasilitas penandatangan MoU merupakan simbol tersendiri atas dukungan dari lembaga internasional yang terkait bagi keberhasilan proyek kerja sama ini.

Kerja sama tersebut mencakup pertukaran dosen dan riset di berbagai bidang seperti perdagangan, investasi, integrasi ASEAN dan hubungan 
internasional. Riset bersama yang akan diawali dengan riset tentang hubungan bilateral Indonesia–Malaysia, yang akan dipimpin bersama Dr Rizal Sukma, Ketua Pusat Studi Asia Timur (PSAT) UPM, dan Prof Dr Sufian Yusoh mewakili IKMAS UKM.

Studi internasional di UPM merupakan bidang studi baru berada di bawah Sekolah Hukum Bisnis dan Studi Internasional (SHSI) yang dipimpin Dekan UPM Dr Hassan Wirajuda

Di bawah kerangka kerja sama UPM dengan UKM, sebagai langkah awal pihak UKM akan memperkuat studi hukum bisnis internasional dengan memperbantukan dua professor ahli hukum perdagangan internasional pada SHSI.

Sementara pendirian program studi sarjana hubungan internasional masih dalam proses, UPM telah membentuk Pusat Studi Asia Timur (PSAT) yang meliputi studi tentang Tiongkok, Jepang, Korea, dan Asia Tenggara dan integrasi ASEAN yang dipimpin Dr Rizal Sukma, mantan Duta Besar RI untuk Inggris. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat