Menteri LHK Deforestasi Paling Banyak Disebabkan Karhutla dan Perambahan
![Menteri LHK: Deforestasi Paling Banyak Disebabkan Karhutla dan Perambahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/07218ab47e22fe779aa758ca2868db97.jpg)
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memperkirakan, deforestasi yang terjadi di Indonesia paling banyak disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan dan perambahan. Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja KLHK bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (6/9).
“Tapi kalau karhutla di NTT dan NTB, dia hanya sabana yang terbakar dua hari, setelahnya rumputnya hidup lagi untuk makan ternak. Itu gak bisa disebut deforestasi,” ucap Siti.
Selama 2022, KLHK mencatat deforestasi tertinggi terjadi di Kalimantan Barat, yakni seluas 7.800 hekare. Disusul Riau 7.000 hektare, Sumatra Utara 5.000 hektare, Sumatra Utara 5.000 hektare dan Sumatra Barat 5.000 hektare.
Baca juga: KLHK Waspadai Karhutla di Pulau Jawa
Ia meyakini bahwa data deforestasi Indonesia termasuk yang direkam sangat baik oleh dunia internasional. Menurut dia, luas deforestasi di Indonesia pun menurun signifikan dibanding awal 2000-an.
“Di awal 2000-an itu deforestasi di atas 2 juta hektare dalam satu tahun. Kemudian di akhir 2013 sampai 2014 itu sampai dengan 600 ribu hektare dalam setahun. Sekarang kita sudah tinggal 107 ribu hektare sepanjang 2022,” beber Siti.
Baca juga: Cagar Alam jadi Kunci Penurunan Deforestasi Hutan Amazon di Brasil
Pada kesempatan itu, Anggota Komisi IV Darori Wonodipuro mengungkapkan, berdasarkan laporan dari daerah, hilangnya lahan-lahan hutan dan pertanian kini membuat monyet-monyet banyak turun ke permukiman warga.
“Pengalaman kita dulu, Taman Nasional Merapi, orang pulang dari sawah nasinya gak ada karena dimakan monyet. Dan akhirnya teman-teman petani menanam pohon jambu biji dan sekarang ada hutan jambu biji. Saya sarankan ini digalakkan agar tidak ada konflik antara satwa dan manusia,” ucap dia. (Ata/Z-7)
Terkini Lainnya
KLHK dan Norwegia Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Hutan Lestari
Menteri LHK Siti Nurbaya Teken Kerja Sama Dengan Bezos Earth Fund
Pemerintah Kembangkan Program Agar Masyarakat Bisa Akses Dana BPDLH
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Menteri LHK Tolak Disebut Bagi-bagi 'Kue' Izin Usaha Tambang ke Ormas
Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Atasi Pencemaran dan Pulihkan Lingkungan
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
World Water Forum ke-10, Indonesia Serukan Aksi Penyelamatan Danau
Festival Pengendalian Lingkungan 2024 Atasi Pencemaran
Gakkum KLHK Cari Aktor Intelektual Kasus Kepemilikan Kayu Ilegal di Kalimantan Barat
Perambahan Tahura Bukit Mangkol Terjadi Berulang, KLHK Perkuat Pengawasan
Komitmen Jaga Lingkungan, Tunas Inti Abadi Diapresiasi Kementerian LHK
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap