visitaaponce.com

KLHK Rehabilitasi 108 DAS Kritis untuk Atasi Masalah Krisis Air

KLHK Rehabilitasi 108 DAS Kritis untuk Atasi Masalah Krisis Air
Nelayan mencari ikan di Sungai Citarum(Antara/Novrian Arbi)

KRISIS air mengancam semua negara, tak terkecuali Indonesia. Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengatasi krisis air di Indonesia.

Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Dyah Murtiningsih mengungkapkan, salah satu program prioritas KLHK untuk mengatasi ancaman krisis air ialah dengan merehabilitasi 108 daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia yang kondisinya sudah kritis.

“Jadi kita punya puluhan ribu DAS yang fungsinya adalah selain untuk daerah tangkapan air, menyimpan cadangan air. Kita ada 108 DAS prioritas yang menjadi sasaran,” kata Diah saat ditemui di Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).

Baca juga : Ganjar Gencarkan Gerakan Penghijauan untuk Cegah Banjir 

Beberapa DAS itu di antaranya DAS Citarum, Barito dan Mahakam. Ditargetkan, rehabilitasi itu rampung hingga 2024 mendatang.

Meurut dia, krisis air bisa diatasi dengan mengembalikan fungsi hidrologi yang ada di dalam dan luar kawasan hutan. Selain merehabilitasi DAS, beberapa langkah lainnya ialah pencegahan illegal logging, rehabilitasi hutan dan lahan, rehabilitasi lahan kritis, rehabilitasi lahan kebakaran dan lahan terbuka.

Baca juga : Gawat! Daerah Aliran Sungai Kritis di Indonesia Terus Meningkat

“Ini yang kemudian menjadi sasaran kita untuk dilakukan rehabilitasi. Ini tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga sektor swasta baik pemegang izin kewajiban pakai, juga kepada masyarakat,” kata Diah.

“Dan perusahaan-perusahaan yang dengan anggaran CSR-nya mereka ini sangat banyak, baik mangrove maupun tanaman pohon terestrial. Ini akan terus kita lakukan,” pungkas Diah. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat