Akademisi Toleransi Penopang Keberagaman dan Persatuan Indonesia
![Akademisi: Toleransi Penopang Keberagaman dan Persatuan Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/7fc4a577b5e2a87d54bd37a39ec79a3f.jpeg)
AKADEMISI dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Alamsyah M Djafar menyebut toleransi merupakan pilar penopang untuk menjaga keberagaman dan persatuan Indonesia. Menurut dia, toleransi berakar kuat sebagai jati diri bangsa. Keberagaman tanpa toleransi akan menyebabkan homogenisasi dan menciptakan konflik yang berkepanjangan.
"Dalam konteks nilai Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi kebanggaan Indonesia, toleransi bisa dimaknai sebagai segala tindakan untuk menghormati dan menghargai hak-hak kelompok yang berbeda, baik secara agama, keyakinan, bahasa, etnis, jenis kelamin, pandangan politik, dan lain sebagainya," kata Alamsyah seperti dilansir Antara di Jakarta, Rabu (20/9).
Dia mengatakan, penghormatan terhadap nilai toleransi itu dapat diterjemahkan, salah satunya dengan tidak menghalang-halangi orang lain dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Menurut Alamsyah, seluruh warga negara harus mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang telah dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) 1945.
"Sebagai contoh, bersikap toleran terhadap orang yang berbeda agama dan keyakinan dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melarang mereka untuk bisa menjadi guru di sekolah negeri. Sebab, hal tersebut adalah salah satu hak yang dijamin dalam UUD 1945," ujarnya.
Toleransi, lanjut Alamsyah, dapat dimaknai secara aktif, yakni dengan ikut memperjuangkan hak-hak warga negara yang belum terpenuhi. Menurutnya, terpenuhinya kesetaraan hak orang atau kelompok tertentu tidak akan pernah merugikan atau mengurangi hak dari pihak lain.
Peneliti yang aktif menyoroti isu toleransi dan perdamaian itu mengatakan masyarakat Indonesia cenderung menyamakan toleransi dengan permisivisme, yaitu sikap membolehkan atau menyamakan segala hal.
Baca juga: Arti Kun Fayakun, Makna, dan Tulisan Arabnya
"Padahal toleransi tidak berarti toleran terhadap tindakan yang melanggar peraturan atau hukum yang berlaku, contohnya menoleransi tindakan atau ujaran kebencian. Sikap toleransi seharusnya dimaknai dengan walaupun kita tidak setuju dengan pandangan tertentu, kita dapat menghargai pandangan yang berbeda tersebut," papar Alamsyah.
Di sisi lain, dia menilai pemerintah maupun pihak swasta telah melakukan upaya untuk menjembatani perbedaan di masyarakat. Upaya itu ditunjukkan dengan semakin banyaknya kegiatan yang memfasilitasi pertemuan dan dialog antarkelompok.
"Misalnya, ada kegiatan membangun toleransi lintas iman dan budaya dengan cara bertualang ke daerah-daerah tertentu, mengunjungi rumah ibadah, museum, dan mengadakan dialog yang lebih jujur di antara para peserta," katanya.
Alamsyah berharap toleransi terhadap keberagaman dapat terus tertanam pada generasi muda Indonesia. Ia percaya Indonesia telah memiliki modal besar dalam konteks itu. "Kita menghadapi bonus demografi yang tidak hanya mendapatkan surplus secara kuantitas, tetapi juga meningkat secara kualitas bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya," kata dia.
Generasi muda saat ini telah mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Walaupun begitu, dia mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan maraknya ujaran kebencian, khususnya di kalangan kaum muda.
Oleh karena itu, Alamsyah mendorong semua pihak untuk mengembangkan strategi inovatif yang sesuai sasaran demi terciptanya kesadaran bersama akan bahaya intoleransi. "Bisa melalui pendekatan mental health yang menjadi salah satu isu populer generasi muda Indonesia saat ini. Kita juga bisa kembangkan program penanaman toleransi yang lebih informal dan santai, serta melalui sarana pendidikan formal mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi," pungkasnya. (Ant/I-2)
Terkini Lainnya
Gereja Katedral Jakarta Sumbang Seekor Sapi Kurban ke Masjid Istiqlal
Fatwa MUI Haramkan Salam Lintas Agama Lemahkan Toleransi dan Kebinekaan
Fatwa Salam Lintas Agama, Menag Yaqut tidak Sepakat dengan MUI
Makna dan Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Nana Sudjana Ajak Masyarakat Membumikan Nilai-nilai Pancasila
PITI Sesalkan Ceramah yang Melecehkan Islam
Peringatan Idul Adha 1445 H Momentum Meningkatkan Semangat Persatuan Bangsa
Jelang Idul Adha, MUI Imbau Masyarakat Mulai Semarakkan Kurban dan Persatuan
Pesan Waisak 2024: Ketika Sang Buddha Menerima Murid Upali
Hari Raya Waisak Diharapkan Rekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Harkitnas Bangkitkan Semangat Hadapi Tantangan di Masa Depan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Bangun Kemajuan Bangsa Melalui Silaturahim
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap