visitaaponce.com

Kasus Dengue Capai 57.884 Kasus

Kasus Dengue Capai 57.884 Kasus
Ilustrasi(Istimewa)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih perlu perhatian khusus. Kasus terkini capai 57.884 kasus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan kondisi terkini terkait upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dengue di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat masih perlu melihat ini sebagai ancaman serius.

"Terutama ketika fenomena El Nino terjadi. Pemerintah telah menetapkan target pengurangan angka kasus infeksi dengue dan menuju 0 kasus kematian pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025," kata Maxi di Jakarta, Rabu (27/9).

Baca juga: Kemenkes Kaji Masukkan Vaksin DBD dalam Program Vaksinasi Nasional

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dari Januari hingga minggu ke-33 2023 tercatat 57.884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

"Melalui Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, kami telah menciptakan jejaring yang kuat antara para pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan target tersebut," ujar dia.

Baca juga: Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar

Sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2023.

Ia menilai penanggulangan infeksi dengue di Indonesia dan bagaimana peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahannya merupakan tantangan yang sangat kompleks.

Penanggulangan DBD di Indonesia merupakan tantangan yang kompleks. Namun, Pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai nol kematian akibat infeksi dengue pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.

"Kami menghimbau masyarakat untuk bersama-sama, dengan prinsip-prinsip 3M plus dan vaksin mandiri DBD dalam mengatasi tantangan ini dan melindungi masa depan generasi mendatang," ungkapnya.

Ketua Komunitas Dengue Indonesia Prof Sri Rezeki Hadinegoro menjelaskan di negara atau wilayah dengan penularan infeksi demam berdarah dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya, walaupun paparan pada usia dewasa muda saat ini juga meningkat.

Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2022, pola kematian akibat dengue dominan di kelompok usia muda, yaitu 5-14 tahun sekitar 45%.

"Dengan demikian, upaya sosialisasi pengendalian vektor nyamuk dan vaksinasi dengue pada anak menjadi sangat penting sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui kegiatan edukasi pencegahan infeksi demam berdarah dengue kepada masyarakat," ungkap Sri.

Vaksinasi sebagai salah satu langkah pengendalian demam berdarah dengue, perlu untuk diperhatikan dan membutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat