Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar
![Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/fbb0f420932b609def589c2da62c830e.jpg)
MENCEGAH masuknya virus nipah ke Tanah Air, Kementerian Kesehatan memperkuat surveilans terutama pada daerah-daerah yang banyak kelelawar. Diketahui kasus nipah di Kerala, India terjadi karena kelelawar sebagai agen penyebar virus tersebut.
"Kasus nipah di Indonesia sampai saat ini belum ada. Kami memperkuat surveilans terutama untuk daerah-daerah yang banyak hewan sebagai agen penyebaran, terutama di area banyak kelelawar," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Rabu (27/9).
"Kita petakan seperti di Manado, Sulawesi Utara. Manado itu ada pasar jual kelelawar karena mereka mengonsumsi," tambah dia.
Baca juga: Kemenkes Imbau Pemangku Kepentingan Waspadai Virus Nipah
Kemudian daerah-daerah perbatasan tertentu dengan Malaysia. Di wilayah sekitar itu akan melakukan surveilans yang ketat.
Sebelumnya Kemenkes juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah. Sehingga masyarakat bisa mengikuti pedoman pencegahan nipah.
Baca juga: 60 Persen Dokter Spesialis Masih Terkonsentrasi di Pulau Jawa
"Kami sudah melakukan SE sekarang sudah buat tanda-tanda orang yang sakit nipah. prinsipnya sama dengan berapa virus yang lain, tapi tiba-tiba kalau di situ banyak yang sakit atau tentu harus diwaspadai," jelasnya.
Karena belum ada kasus penularan manusia ke manusia maka pembatasan WNA masuk ke Indonesia belum diperlukan hingga kini.
"Nggak perlu nggak (pembatasan) karena kan belum ada human to human atau belum ada penularan manusia ke manusia kenapa perlu pembatasan. Itu cuma dari hewan ke manusia," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemenkes Nyatakan tidak Terlibat Pemberhentian Dekan Unair yang Tolak Dokter Asing
Kemenkes Tunjuk PT Bio Farma Sebagai Fasilitas Rujukan Delegasi OIC
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pelajari Tujuh Hewan ini yang Punya Ciri Khusus
Potensi Menjanjikan Kopi Leupeh Lalay dari Gunung Karang Banten
Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan
IAKMI Sebut Virus Nipah Saat Ini Menjadi Perhatian Global
Kemenkes Minta Petani dan Peternak Waspadai Virus Nipah lewat Kelelawar dan Babi
Cegah Virus Hendra, Jaga Kebersihan Sanitasi Kandang Kuda
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap