visitaaponce.com

Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar

Cegah Virus Nipah, Kemenkes Perkuat Surveilans Daerah Banyak Kelelawar
Infografik(Antara )

MENCEGAH masuknya virus nipah ke Tanah Air, Kementerian Kesehatan memperkuat surveilans terutama pada daerah-daerah yang banyak kelelawar. Diketahui kasus nipah di Kerala, India terjadi karena kelelawar sebagai agen penyebar virus tersebut.

"Kasus nipah di Indonesia sampai saat ini belum ada. Kami memperkuat surveilans terutama untuk daerah-daerah yang banyak hewan sebagai agen penyebaran, terutama di area banyak kelelawar," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Rabu (27/9).

"Kita petakan seperti di Manado, Sulawesi Utara. Manado itu ada pasar jual kelelawar karena mereka mengonsumsi," tambah dia.

Baca juga: Kemenkes Imbau Pemangku Kepentingan Waspadai Virus Nipah

Kemudian daerah-daerah perbatasan tertentu dengan Malaysia. Di wilayah sekitar itu akan melakukan surveilans yang ketat.

Sebelumnya Kemenkes juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah. Sehingga masyarakat bisa mengikuti pedoman pencegahan nipah.

Baca juga: 60 Persen Dokter Spesialis Masih Terkonsentrasi di Pulau Jawa

"Kami sudah melakukan SE sekarang sudah buat tanda-tanda orang yang sakit nipah. prinsipnya sama dengan berapa virus yang lain, tapi tiba-tiba kalau di situ banyak yang sakit atau tentu harus diwaspadai," jelasnya.

Karena belum ada kasus penularan manusia ke manusia maka pembatasan WNA masuk ke Indonesia belum diperlukan hingga kini.

"Nggak perlu nggak (pembatasan) karena kan belum ada human to human atau belum ada penularan manusia ke manusia kenapa perlu pembatasan. Itu cuma dari hewan ke manusia," pungkasnya. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat