visitaaponce.com

Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan

Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan
Ilustrasi.(Freepik.)

MAKHLUK hidup mendengar dengan telinga atau kuping. Tanpa telinga, kita tidak dapat mendengar apapun sehingga disebut sebagai tunarungu. Begitu pun dengan hewan yang dapat mendengar suara atau bunyi getaran gelombang dengan telinga.

Karena itu, kita wajib bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah menciptakan telinga bagi kita. Tanpa telinga dan pendengaran, hidup kita tentu akan menjadi sunyi tanpa bunyi-bunyian. Adakah dari kita yang mau menjual telinga atau pendengaran bila ada yang mau membeli dengan harga Rp1 miliar? 

Apa saja yang ada dalam telinga manusia dan bagaimana proses mendengar pada manusia serta hewan? Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2.

Bagian-bagian telinga manusia

Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Bunyi yang terdengar oleh telinga kita memerlukan medium. Jadi, mungkinkah kita dapat mendengar di ruang hampa udara? Tentu saja tidak. Bunyi memerlukan medium untuk merambat. 

Baca juga: Memahami Getaran, Gelombang, Bunyi, Rumus, dan Contoh Soal

Apakah di telinga terdapat medium untuk merambatkan bunyi? Telinga luar dan telinga tengah terisi oleh udara dan rongga telinga dalam terisi oleh cairan limfa. Berikut bagian penyusun telinga dan fungsinya.

 

 

1. Bagian luar.

a. Daun telinga berfungsi mengumpulkan gelombang suara ke saluran telinga.

b. Saluran telinga (menghasilkan minyak serumen) berfungsi menangkap debu yang masuk ke saluran telinga dan mencegah hewan berukuran kecil masuk ke dalam telinga.

2. Bagian tengah.

a. Gendang telinga/membran timpani berfungsi menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran yang diteruskan ke tulang telinga.

Baca juga: Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya

b. Tulang telinga (maleus/martil, inkus/landasan, stapes/sanggurdi) berfungsi meneruskan getaran dari gendang telinga ke rumah siput.

3. Bagian dalam.

a. Saluran eustachius menghubungkan ruang telinga tengah dengan rongga mulut (faring). Fungsinya menjaga tekanan udara antara telinga tengah dengan saluran di telinga luar agar seimbang. Tekanan udara yang terlalu tinggi atau rendah disalurkan ke telinga luar dan akan mengakibatkan gendang telinga tertekan kuat sehingga dapat sobek.

b. Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk spiral yang menyerupai rumah siput. Di dalam koklea terdapat organ korti yang merupakan fonoreseptor. 

Organ korti berisi ribuan sel rambut yang peka terhadap tekanan getaran. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf di dalam sel rambut tersebut dan kemudian diteruskan oleh saraf ke otak.

Baca juga: Uraian tentang Hukum Archimedes dan Hukum Pascal

c. Saluran gelang (labirin) Terdiri atas saluran setengah lingkaran (semisirkularis) yang berfungsi untuk mengetahui posisi tubuh (alat keseimbangan).

 

 

Proses mendengar pada manusia

Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut membran timpani). 

Baca juga: Mempelajari Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia

Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. 

Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa. Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. 

Organ korti berisi cairan sel-sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak.

 

 

 

Pendengaran pada hewan

Pernahkah kamu melihat anjing menggerakkan telinganya? Anjing sering menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan menggunakan daun telinga untuk memfokuskan suara yang diterimanya. Sistem ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). 

Baca juga: Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan

a. Kelelawar.

Sonar atau sound navigation and ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, letak, dan kedalaman benda-benda. Contohnya, kelelawar dapat mengeluarkan dan menerima gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas 20.000 Hz saat terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh objek yang akan dilewatinya dan diterima oleh receiver (alat penerima) yang berada di tubuh kelelawar. Kemampuan kelelawar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi. 

Pada saat terbang dan berburu, kelelawar akan mengeluarkan bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar hanya akan terfokus pada suara yang dipancarkannya sendiri. Rentang frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini terbatas, sehingga kelelawar harus mampu menghindari efek Doppler yang muncul

Menurut efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak, penerima akan mendengar frekuensi bunyi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satu dari sumber bunyi atau penerima suara tersebut bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Pada keadaan tersebut frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar.

Baca juga: Mengenal Organ-Organ Pernapasan Manusia dalam Sistem Respirasi

 Agar dapat menghindari efek Doppler, kelelawar akan menyesuaikan besar frekuensi suara yang dipancarkannya. Misalnya, kelelawar akan mengirimkan suara berfrekuensi tinggi untuk mendeteksi lalat yang bergerak menjauh, sehingga pantulannya tidak hilang.

b. Lumba-Lumba.

Lumba- lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba punya sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sama seperti pada kelelawar, sistem ini berguna untuk mengindrai benda-benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.

Bagaimana cara kerja sistem sonar pada lumba-lumba? Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Agar dapat menghasilkan suara berfrekuensi tinggi, lumba-lumba mengalirkan udara pada kantung-kantung ini. 

Selain itu, kantung udara ini juga berperan sebagai alat pemfokus bunyi. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke segala arah secara terputus-putus. Gelombang bunyi lumba-lumba akan dipantulkan kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut jendela akustik. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. 

Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi, ukuran, dan pergerakan mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

Nah, itulah pelajaran kita hari ini tentang proses mendengar pada manusia dan hewan. Pelajaran ini terkait dengan materi tentang getaran, gelombang, dan bunyi. Ada pula rumus terkait getaran dan gelombang beserta contoh soalnya. 

Pada materi selanjutnya kita akan memahami tentang banyak manfaat getaran dan gelombang. Pemanfaatan gelombang terwujud dalam sejumlah teknologi. Contohnya, ultrasonograf (USG), sonar, dan pembersih ultrasonik. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat