visitaaponce.com

Teknologi Genomik Berperan Penting untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Teknologi Genomik Berperan Penting untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) menggelar konferensi pertama di Jakarta, Sabtu (30/9), sejak berdiri pada 11 Agustus 2022.(Ist)

PANDEMI covid-19 yang melanda dunia hampir tiga tahun mengajarkan kepada masyarakat tentang teknologi genomik.

Apalagi dengan kemajuan teknologi relatif lebih cepat maka pemanfaatan teknologi genomik akan terus dikembangkan baik untuk sektor kesehatan manusia, maupun sektor pertanian hingga peternakan.

Baca juga: Kolaborasi PT Naleya Genomik Indonesia-Bumame Bangun Laboratorium Genomik Bersama

"Bidang genetika merevolusi cara kita memahami kesehatan manusia dan produksi pangan. Dengan kemajuan teknologi dan alat genetika, kita mampu mengidentifikasi penanda genetik yang berkontribusi pada risiko penyakit dan memahami faktor genetik yang memengaruhi kualitas dan keamanan pangan."

"Namun, kemajuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan praktik genetika dan dampaknya pada lingkungan," kata ahli kandungan Dr dr Ivan R Sini SpOG pada Conference Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) pertama yang digelar AGI, di Jakarta, Sabtu (30/9).

Indonesia, sambung Ivan, adalah negara kaya keanekaragaman genetik, sehingga genetika berkelanjutan semakin menjadi topik yang menarik.

Genetika berkelanjutan yang mengacu pada penerapan teknologi dan praktik genetika berkelanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, berpotensi meningkatkan kesehatan manusia dan ketahanan pangan di Indonesia.

Baca juga: Tes Lifestyle Genomics Bantu Mengarahkan Pasien ke Pengobatan yang Tepat 

“Namun, genetika berkelanjutan juga memiliki tantangan tersendiri, seperti memastikan akses yang adil terhadap teknologi genetika dan mengatasi potensi risiko lingkungan yang terkait dengan modifikasi genetika,” paparnya.

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr L Rizka Andalucia Apt menambahkan teknologi genomik berkembang amat pesat. Karena itu, diperlukan regulasi terkait dengan teknologi genomik.

Rizka mengakui untuk mengembangkan teknologi genomik, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Sehingga, diperlukan juga peran lain, yakni masyarakat dan akademisi.

“Sangat setuju teknologi genomik sangat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia,” paparnya.

Baca juga: Teknologi Penunjang Penelitian Genomik Sel Tunggal Diperkenalkan di Indonesia

Terkait itu, AGI yang diinisiasi oleh Dr dr Ivan R Sini SpOG, Adrian Lembong, drg Adittya MARS, Levana Sari, Prof Hera Sundoyo dan dr Ariel Pradipta Ph D menggelar konferensi pertama sejak AGI berdiri pada 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 8 September 2022.

Dengan tema Sustainable genetics for health and food in Indonesia: Innovation and challenges, konferensi ini menghadirkan para ahli dari berbagai bidang termasuk kesehatan genetika dan keberlanjutan pangan.

Mereka membahas kemajuan dan tantangan terkini pada bidang genomik di Indonesia, baik dari perspektif teknologi maupun bisnis.

AGI berharap konferensi ini bisa mendorong kolaborasi interdisipliner, menumbuhkan ide penelitian baru dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara peneliti, pembuat kebijakan, dan perwakilan industri.

"Selain itu, menyediakan platform untuk diseminasi temuan penelitian baru serta identifikasi kesenjangan penelitian dan arah masa depan."

"Akhirnya, konferensi ini bertujuan memajukan genetika berkelanjutan untuk kesehatan dan pangan di Indonesia demi kepentingan negara dan dunia," pungkas Dr dr Ivan R Sini SpOG. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat