visitaaponce.com

DPR Ungkap ada Jemaah Haji yang Berangkat Tidak Sesuai Antrean

DPR Ungkap ada Jemaah Haji yang Berangkat Tidak Sesuai Antrean
Ilustrasi keberangkatan jemaah haji(MI/Widjajadi)

KOMISI VIII DPR RI mengungkapkan adanya kasus jemaah haji yang bisa berangkat haji lewat jalur kuota tambahan. Menurut laporan yang diterima Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily, ada beberapa jemaah yang berangkat di luar daftar tunggu. Diketahui mereka mendaftar di tahun yang sama serta menikmati nilai manfaat.

Ace menyebut kasus itu banyak terjadi di daerah dan banyak masyarakat yang melaporkan. 

“Ketika kemarin menemukan kasus jemaah haji bisa berangkat pada hari itu daftar dan setelah itu bisa berangkat, dia juga menikmati nilai manfaat, itu tidak adil. Saya tidak tahu dasarnya apa, kenapa kita membuka kesempatan kepada jemaah haji yang daftar tapi langsung berangkat dengan menggunakan kuota regular?” ungkap Ace dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersam Kemenag dan BPKH di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (2/10).

Baca juga : Kemenag dan Arab Saudi Diskusikan Pelaksanaan Haji Tahun Depan

“Ini supaya kita bisa mempertanggung jawabkan itu ya. Ini soal keadilan dalam menggunakan nilai manfaat. Ini penting. Ada beberapa orang yang bilang ke saya, dia baru daftar sudah bisa berangkat dan bayarnya sama dengan yang bayar haji regular. Ini soal keadilan menggunakan nilai manfaat,” kata dia.

Merespons hal tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan memang ada beberapa jemaah yang tidak masuk daftar tunggu tetapi tetap berangkat. Hal itu disebabkan ada banyak kendala yang muncul seperti calon jemaah haji yang mendadak sakit serta keperluan lainnya.

Baca juga : Biaya Haji 2024 Diputuskan Bulan November

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief juga mengatakan pihaknya akan segera mengecek temuan tersebut. 

“Kami akan cek jika memang ada yang baru mendaftar di tahun yang sama lalu berangkat. Kami cek di lapangan jika memang ada,” kata dia.

Hilman mengungkapkan Kemenag memiliki cadangan nama calon jemaah haji sebanyak 30 ribu orang untuk memenuhi kuota regular. Namun hingga 19 Juni 2023, dua hari sebelum penutupan penerbangan ke Arab Saudi, disampaikan masih ada sisa kuota tambahan sebanyak 1.791 orang.

Hilman menyebut di beberapa daerah memang banyak yang mendaftar melalui kuota tambahan tersebut. Selanjutnya dari daerah dan wilayah nama-nama itu diseleksi, kemudian diajukan ke pusat untuk diprioritaskan berangkat, sesuai dengan nomor antrean.

"Kalau dari data yang ada, dari 1.791 ini ada sekitar 300 lebih yang sudah terdaftar dan antreannya di bawah 5 tahun. Memang perdebatan waktu itu, kalau ditetapkan sesuai semangat waktu itu bahwa diberikan kesempatan dengan membayar penuh, ini regulasi umum yang kita belum dapat," lanjut dia.

“Untuk memenuhi 1 saja yang batal, yang sudah lunas daftar lunas tunggu, cadangan, sudah lunas, teman-teman di lapangan menunjuk sesuai urutan. Biasanya baru urutan ke 1, 2, 3, bahkan baru ke-4 setelahnya baru bersedia. Kita perlu effort yang besar," ucap Hilman.

Meski begitu, temuan terkait kasus adanya jemaah haji yang daftar di bawah lima tahun dan langsung berangkat, Hilman menegaskan pihaknya akan segera mengecek di lapangan. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat