visitaaponce.com

Kemasan Mudah Daur Ulang Bisa Kurangi Pencemaran Air Laut

Kemasan Mudah Daur Ulang Bisa Kurangi Pencemaran Air Laut
Diskusi Sustainable Leaders Forum membahas upaya pemerintah memitigasi sampah yang berpotensial mencemari lingkungan laut(Ist)

PEMERINTAH akan memitigasi sampah yang berpotensial mencemari lingkungan laut. Mitigasi dilakukan mulai dari hulu, yakni mempersiapkan plastik berbahan nabati yang mudah terurai.

Demikian dikatakan Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif di sela-sela diskusi Sustainable Leaders Forum: Bersama Kita Percepat Pencapaian Target Pengurangan Kebocoran Sampah Plastik di Laut, di Jakarta, Senin (2/10).

"Kita punya target 70% pengurangan. Jadi, pengurangan yang masuk ke laut bukan berarti mengambil sampah yang sudah di laut karena ini impossible," kata Rofi.

Menurut dia, mitigasi bisa dilakukan dari hulu, seperti upaya industri menyiapkan produk kemasan yang mudah didaur ulang. Masyarakat juga perlu diedukasi bagaimana mereka seharusnya bisa mengolah sampah secara lebih bijaksana.

Baca juga: BNPB Sebut Kekeringan Masih Akan Terjadi Pada Awal Oktober, Waspada Karhutla

Co-Founder and Chief Innovation Officer Greenhope (CIO) Sugianto Tandio mengungkapkan, sejak berdiri pada 2017, pihaknya telah berhasil menggantikan 12 miliar kantong plastik konvensional. Jumlah tersebut setara dengan 125 ribu ton plastik.

“Dengan konsumsi plastik per kapita di Indonesia sebesar 22.5 kilogram maka Greenhope telah membantu sebanyak 5,3 juta orang Indonesia mengurangi kontribusi mereka dalam menghasilkan sampah plastik yang sulit terurai,” ujarnya.

Dia mengatakan, teknologi yang dimiliki Greenhope berasal dari Indonesia. Namun, telah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia. “Dengan ini kami yakin bahwa bangsa Indonesia sangat bisa berkontribusi hingga skala global."

Senada dikatakan Co-Founder and Chief Executive Officer (CEO) Greenhope Tommy Tjiptadjaja. Ia mengungkapkan pentingnya inovasi dalam menciptakan material berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi dalam ekosistem untuk mengurangi sampah dengan strategi pencegahan timbulan sampah plastik menjadi hal yang sangat penting.

Dia pun mengingatkan agar pelaku usaha tidak hanya mementingkan kepentingan bisnis saja. Para pelaku usaha sedianya bisa berkontribusi dalam pengurangan maupun penanganan sampah. "Kita harus less ego, more eco agar bisa mencapai masa depan yang berkelanjutan bersama," tandasnya. (RO/J-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat