visitaaponce.com

P2MI Gandeng Pakar Kuliner Edukasi Masak Sehat dengan Glutamate

P2MI Gandeng Pakar Kuliner Edukasi Masak Sehat dengan Glutamate
P2MI dan pakar kuliner memberikan edukasi masak sehat dengan glutamate agar tak bias informasi dan terjebak persepsi yang belum tentu benar.(Ist)

BAGI sebagian orang, memasak tanpa menambahkan monosodium glutamate (MSG) rasanya akan jadi hambar dan kurang lezat. Namun, tahukah Anda tentang glutamate?

Glutamate adalah bahan alami yang dapat membuat makanan lebih lezat. Karenanya, masih dipilih menjadi penyedap rasa makanan oleh sebagian orang dengan penggunaan tepat untuk meningkatkan cita rasa makanan.

Pentingnya pemahaman fungsi glutamate pada masakan mendorong Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia (P2MI) dan pakar kuliner memberikan edukasi masak sehat dengan glutamate agar tak bias informasi dan terjebak dalam persepsi yang belum tentu benar.

Baca juga: Paed Thai Hadirkan Cita Rasa Masakan Thailand di Area Canggu

Edukasi diberikan P2MI lewat kegiatan yang digelar Koperasi Fermentasi Nusantara (Fermenusa) bersama Kimiasutra bertemakan Masak sehat dengan glutamate, di Jakarta.

Kegiatan yang dihadiri chef dan influencer kuliner ini guna memberikan pencerahan atas keraguan masyarakat terhadap glutamate, bahwa dengan penggunaan yang tepat dan rasional dapat membuat makanan lebih sehat.

Ketua P2MI Satria Gentur Pinandita mengatakan P2MI didirikan sejak 15 September 1971 dengan didasari atas kepentingan memajukan dunia usaha pangan khususnya bahan tambahan pangan MSG dan turunannya di Indonesia.

"MSG sudah masuk kategori GRAS (generally recognized as safe) di AS. Secara umum, diakui aman dengan dikonsumsi secukupnya. Juga, mendapatkan persetujuan JECFA agar penggunaan secukupnya. Badan POM juga menyebut penggunaan MSG adalah secukupnya," terang Satria, dalam siaran persnya, Jumat (6/10).

Glutamate alami bisa ditemukan di banyak bahan makanan seperti, kecap, terasi, rumput laut, tebu, jengkol dan beberapa sayuran seperti tomat, jamur dan lainnya.

Bahkan, zat ini terdapat secara alami pada tubuh manusia, seperti pada Air Susu Ibu (ASI). Masyarakat mengenal glutamate sebagai bahan dari penyedap rasa dalam MSG.

Baca juga: McDonald's Hadirkan Menu Makanan Jepang

Pada kesempatan itu, Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin, ahli kimia kuliner dari Forum Kimisutra, ikut memberi pengetahuan teknis terkait kimia pada glutamate berupa demo masak sehat yang dipandu chef dengan latar belakang apoteker, Chef Tia (Agustiah).

“Masyarakat perlu pemahaman lebih soal fungsi glutamate dalam masakan agar tidak bias informasi dan terjebak dalam persepsi yang belum tentu kebenarannya,” jelas Irvan.

Chef Tia mengatakan dari sisi rasa, penggunaan glutamate bisa bergeser dari pelengkap menjadi kebutuhan. Misalnya, saat kualitas bahan pangan menurun, penambahan glutamate diperlukan untuk memperbaiki cita rasa.

“Dari sisi kesehatan, kalau dipakai dalam jumlah wajar dengan memahami fungsi dan manfaat glutamate dalam makanan, pemakaiannya bisa membantu mengurangi gula dan garam dalam masakan, sehingga berpotensi menjaga kesehatan dalam jangka panjang,” tegasnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Chef Sisca Soewitomo, Chef William Wongso, Chef Bara Pattiradjawane, dan Ketua Fermenusa Bambang Britono. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat