Cuaca Panas akibat El Nino dan Suhu Bumi Tinggi
![Cuaca Panas akibat El Nino dan Suhu Bumi Tinggi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/54f5edbfc351a3356151b6b4867bf25b.jpg)
BEBERAPA waktu terakhir sejumlah wilayah Indonesia diliputi dengan cuaca panas. Berdasarkan pemantauan di stasiun klimatologi bahkan ada beberapa wilayah yang telah mencapai suhu maksimum harian. Sebut saja, Semarang mencapai 38,6 derajat celsius pada 6 Oktober 2023 dan Kertajati 38,8 derajat celsius pada 7 Oktober 2023.
Melihat hal itu, peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menilai panasnya suhu di musim kemarau kali ini disebabkan fenomena El Nino. Sejalan dengan itu, Erma menyatakan berdasarkan data satelit, temperatur global pada September 2023 mencapai 1,78 derajat celsius. Padahal, model perubahan iklim IPCC memproyeksikan bahwa peningkatan suhu bumi 1,5 derajat celsius akan terjadi pada Desember 2034.
"Artinya, kini peningkatan suhu bumi terjadi lebih cepat satu dekade dari yang diproyeksikan oleh semua model perubahan iklim IPCC. Jelas ada perbedaan yang tegas dengan El Nino sebelumnya," kata Erma saat dihubungi, Sabtu (14/10).
Baca juga: Jumlah Titik Panas September Tertinggi Sepanjang 2023
Ia pun membandingkan dengan El Nino yang terjadi pada 2019. Saat itu penigkatan rata-rata suhu bumi masih di bawah 1 derajat celsius. Karenanya, dampak cuaca panas masih belum begitu dirasakan.
Sebelum 2023, pernah terjadi El Nino super saat terjadi peningkatan suhu bumi sebanyak 2 derajat celsius. Ini terjadi antara lain pada 1982, 1997, dan 2015 atau kurang lebih setiap 15 tahun sekali.
Baca juga: Desa Terlanda Kekeringan di Pantura Timur Jawa Tengah Bertambah Lagi
"Dan sekarang dari 2015 ke 2023 terjadi lagi. Itu artinya lebih cepat atau sekitar tujuh tahun. Kemungkinan besar tahun ini kita akan mengalami El Nino kuat bahkan super sehingga ada peningkatan suhu lebih dari 2 derajat celsius," beber Erma.
Menurut dia, ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan terdampak paling parah dari El Nino dan peningkatan suhu bumi, di antaranya kota-kota besar di Pulau Jawa. Pasalnya, Pulau Jawa merupakan sentra produksi pertanian dan kini di wilayah pantura Pulau Jawa paling banyak mengalami kekeringan. (Z-2)
Terkini Lainnya
Garis Kemiskinan RI Naik Diduga Gara-gara Bansos
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Indonesia Masih Terdampak Fenomena El Nino, Kementan Siapkan Program Mitigasi
Kepala BMKG: Pengamatan Sistematis Dukung Analisis dan Prediksi Iklim
Tindakan Bulog Membeli Beras dari Kamboja Dinilai akan Menekan Petani Lokal
Kementan Siapkan Puluhan Ribu Pompa Air untuk Hadapi Puncak Musim Kemarau
BIG Terus Dorong Penguatan Integrasi Data
PGE Anggarkan Capex Rp8,5 Triliun di 2024
ESDM: Suntikan Dana Transisi Energi Masih Tersendat-sendat
Potensi Energi Geotermal Jadi Salah Satu Pembahasan di IREIS 2023
Ini Macam-Macam Sumber Energi yang Ada di Bumi
Bea Cukai Turut Topang Ketahanan Energi Nasional
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap