visitaaponce.com

Cuaca Panas akibat El Nino dan Suhu Bumi Tinggi

Cuaca Panas akibat El Nino dan Suhu Bumi Tinggi
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten menunjukkan peta perkembangan sebaran gelombang panas di Asia.(Antara/Asep Fathulrahman.)

BEBERAPA waktu terakhir sejumlah wilayah Indonesia diliputi dengan cuaca panas. Berdasarkan pemantauan di stasiun klimatologi bahkan ada beberapa wilayah yang telah mencapai suhu maksimum harian. Sebut saja, Semarang mencapai 38,6 derajat celsius pada 6 Oktober 2023 dan Kertajati 38,8 derajat celsius pada 7 Oktober 2023.

Melihat hal itu, peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menilai panasnya suhu di musim kemarau kali ini disebabkan fenomena El Nino. Sejalan dengan itu, Erma menyatakan berdasarkan data satelit, temperatur global pada September 2023 mencapai 1,78 derajat celsius. Padahal, model perubahan iklim IPCC memproyeksikan bahwa peningkatan suhu bumi 1,5 derajat celsius akan terjadi pada Desember 2034.

"Artinya, kini peningkatan suhu bumi terjadi lebih cepat satu dekade dari yang diproyeksikan oleh semua model perubahan iklim IPCC. Jelas ada perbedaan yang tegas dengan El Nino sebelumnya," kata Erma saat dihubungi, Sabtu (14/10).

Baca juga: Jumlah Titik Panas September Tertinggi Sepanjang 2023

Ia pun membandingkan dengan El Nino yang terjadi pada 2019. Saat itu penigkatan rata-rata suhu bumi masih di bawah 1 derajat celsius. Karenanya, dampak cuaca panas masih belum begitu dirasakan.

Sebelum 2023, pernah terjadi El Nino super saat terjadi peningkatan suhu bumi sebanyak 2 derajat celsius. Ini terjadi antara lain pada 1982, 1997, dan 2015 atau kurang lebih setiap 15 tahun sekali.

Baca juga: Desa Terlanda Kekeringan di Pantura Timur Jawa Tengah Bertambah Lagi

"Dan sekarang dari 2015 ke 2023 terjadi lagi. Itu artinya lebih cepat atau sekitar tujuh tahun. Kemungkinan besar tahun ini kita akan mengalami El Nino kuat bahkan super sehingga ada peningkatan suhu lebih dari 2 derajat celsius," beber Erma.

Menurut dia, ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan terdampak paling parah dari El Nino dan peningkatan suhu bumi, di antaranya kota-kota besar di Pulau Jawa. Pasalnya, Pulau Jawa merupakan sentra produksi pertanian dan kini di wilayah pantura Pulau Jawa paling banyak mengalami kekeringan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat