Pendidikan Vokasi Harus Mampu Sambut Bonus Demografi
![Pendidikan Vokasi Harus Mampu Sambut Bonus Demografi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/5e93fd83f67ee7d42a99e7d894dfaa7e.jpg)
MENTERI Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menekankan pendidikan dan pelatihan vokasi harus mampu menjawab kebutuhan pasar kerja demi menyambut bonus demografi.
"Jumlah penduduk usia produktifnya melimpah maka agar bisa masuk di pasar kerja perlu disiapkan kompetensinya, pendidikan maupun pelatihan vokasi harus bisa menjawab kebutuhan pasar kerja yang sangat dinamis," ujar Ida di Jakarta, Minggu (15/10), seperti dilansir dari Antara.
Di sela rembuk nasional koordinasi dan bimbingan teknis lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS), Menaker optimistis melalui Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dapat menjawab tantangan bonus demografi.
"Kita sudah mempunyai Perpres Nomor 68 Tahun 2022, di mana perpres itu kita akan melakukan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi untuk menjawab bonus demografi," tuturnya.
Baca juga: Pendidikan Vokasi Unjuk Karya di TEI 2023 dan JMFW 2024
Menurutnya, selama ini terjadi mismatch atau ketidaksesuaian output dari pendidikan ataupun pelatihan sehingga tidak bisa menjawab kebutuhan pasar kerja.
"Dengan revitalisasi ini kita harapkan output dari pendidikan atau pelatihan vokasi bisa menjawab kebutuhan kerja," ucapnya.
Baca juga: Bonus Demografi Jadi Prasyarat RI Peringkat 5 PDB Dunia
Menurut McKinsey & Company Indonesia, kata Ida, di tengah era teknologi banyak jenis pekerjaan baru yang muncul, maka itu harus disiapkan kompetensinya. "Maka baik pendidikan maupun pelatihan vokasi harus menjawab kebutuhan pasar kerja yang sangat dinamis, kebutuhan jenis kerja baru yang membutuhkan kompetensi baru, itu melalui lembaga pelatihan kerja pemerintah maupun swasta," ucapnya.
Ida memaparkan hingga tahun ini, pihaknya telah memiliki jumlah kelembagaan pelatihan vokasi yang terdiri dari 292 BLK pemerintah, 2.908 LPK swasta, 3.757 BLK komunitas, 79 BLK LN, dengan kapasitas pelatihan vokasi nasional sebanyak 5,77 juta orang per tahun dan kapasitas sertifikasi sebanyak 8,87 juta orang per tahun.
"Dengan jumlah yang cukup besar ini kita akan benar-benar maksimalkan peran lembaga pelatihan kerja, baik pemerintah maupun swasta," kata Ida. (Z-6)
Terkini Lainnya
Permasalahan Berulang, Transparansi Pelaksanaan PPDB Harus Ditingkatkan
Mams, Berapa Sih Usia Ideal Anak Masuk SD? Jadi Ini Saran Ahli
Beri Dukungan pada Dekan FK Unair, AIPKI Minta Rektorat Tinjau Ulang
Launching Program Satu Pelajar Satu Rekening, Wali Kota Helldy Terus Fokus Benahi Pendidikan Cilegon
Indonesia-Prancis Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi
SMK Khusus Cat Jawab Kebutuhan Industri
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Tokoh Muda Pendidikan dan Pijar Foundation Sepakati Aksi Kolaborasi Bersama KSP
Indonesia Perlu Tingkatkan Infrastruktur dan Perdagangan untuk Jaga Peringkat WCR
Atur Jarak Kelahiran Anak, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak
Kontradiksi Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier dan Indonesia Emas
Bonus Demografi Butuh Upaya Peningkatan Kualitas Anak Bangsa
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap