visitaaponce.com

Presiden akan Keluarkan Inpres soal Penyediaan Air Minum

Presiden akan Keluarkan Inpres soal Penyediaan Air Minum
Ilustrasi(Freepik)

MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan ada gap dalam target penyediaan air minum di perumahan. Dari target 10 juta pada 2024, terang Suharso, saat ini penyediaan air minum baru tersambung ke 3,8 juta perumahan.

"Sehingga ada gap sekitar hampir 6,2 juta. Gap ini kita mau coba atasi pada tahun depan tanpa harus membangun air baku karena kebetulan sumber airnya kita sudah punya," ujar Suharso seusai menghadiri rapat terbatas mengenai pengadaan air minum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/10). 

Rapat itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca juga : Masih Ada Daerah Bohongi Data Stunting

Suharso mengatakan ada persediaan air baku yang tidak terpakai sekitar 38 ribu liter. Menurut Suharso air baku itu bisa disambungkan hingga ke 3 juta sambungan rumah. Adapun perumahan yang diprioritaskan adalah sanitasi untuk daerah-daerah yang angka stuntingnya tinggi.

"Arahan presiden adalah sasaran rumah yang mendapatkan ini adalah di daerah, termasuk daerah yang tingkat stuntingnya tinggi, terutama yang membutuhkan intervensi pengadaan air bersih yang lebih baik," jelas Suharso.

Presiden sambungnya, akan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Air Minum yang nanti akan diusulkan Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah menargetkan proyek itu bisa selesai pada 2024 untuk sambungan air ke 3 juta rumah.

Baca juga : Bappenas: RI Kekurangan Tenaga Kerja Terampil yang Ahli di Bidangnya

"Sehingga bisa 62% lah paling tidak dari yang sudah ditargetkan yang tadinya 10 juta, mudah-mudahan itu bisa kita capai," ujarnya.

Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk target itu, ujar Suharso sebesar Rp17 triliun. Sebesar Rp16 triliun untuk sambungan air ke perumahan dan Rp1,2 triliun untuk penyediaan air baku. Suharso mengaku daerah tidak punya kapasitas untuk membangun instalasi rumah untuk air. Sejauh ini, pembiayaan, ujar Suharso, akan dianggarkan oleh pemerintah pusat.

"Tapi apakah kita akan semuanya, kita akan sisir dulu sudah dialokasikan hari ini seperti apa, baik melalui dana alokasi khusus maupun yang ada di Kementerian PUPR," terangnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat