14 Kasus Cacar Monyet Teridentifikasi di DKI
![14 Kasus Cacar Monyet Teridentifikasi di DKI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a6e977facd6bbdc6155232f300608f9c.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terdapat 14 kasus cacar monyet atau mpox di DKI Jakarta hingga hari ini, Kamis (26/10).
"Per hari ini kita sudah 14 kasus konfirmasi yang sudah positif dari hasil lab. Kemudian 2 probable yang punya gejala dan ada kontak dengan kasus konfirmasi," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers secara daring.
Kemudian ada sembilan kasus suspek yang sedang menuggu hasil yang kemungkinan keluar pada malam nanti. Sebanyak 17 kasus yang sudah dinyatakan negatif.
Baca juga: Dinkes DKI Sosialisasi Deteksi Dini Cacar Monyet
"Penambahan kasus dengan rata-rata dua hingga tiga kasus. Karakterisitik konfirmasi kasus mpox paling banyak berusia 25-29 tahun dengan sembilan kasus dan 30-39 tahun sebanyak lima kasus," ujar dia.
Kasus penularannya pun 100% berasal dari kontak seksual yang terjadi pada laki-laki. Penularan 12 kasus dari Lelaki Seks Lelaki (LSL), satu kasus biseksual, dan satu kasus heteroseksual.
Baca juga: Jumlah Pasien Cacar Monyet di DKI Bertambah
Rata-rata kasus bergejala simtomatik seperi timbulnya lesi, demam, nyeri tenggorokan, sakit otot, menggigil, badan terasa sakit, mual, diare, nyeri di mulut dan lainnya. Sementara itu hanya satu kasus yang asimtomatik.
"Dari 14 kasus tersebut 12 diantaranya mengidap HIV, lima kasus sivilis, dan satu kasus hipertensi," ungkapnya.
Surveilans dilakukan dengan penemuan kasus aktif di seluruh fasilitas kesehatan, penyelidikan epidemiologi,
penyiapan laboratorium rujukan, pemeriksaan WGS terhadap kasus konfirmasi mpox, pelaporan real time: aplikasi New All Record (NAR), dan melihat rujukan atau notifikasi dari WHO.
Kemudian pemberian terapi simtomatis dan mempersiapkan pemenuhan logistik antivirus khusus mpox. Kemudian vaksinasi dengan sasaran kelompok rentan seperti kontak erat dan ODHIV sebanyak 477 orang menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin.
Sementara itu situasi global kasus konfirmasi mpox terjadi 91.123 kasus dengan angka kematian 157 kasus dari 115 negara yang melaporkan. Negara yang paling banyak melaporkan per April 2023 dari Thailand. (Z-10)
Terkini Lainnya
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
KPK Cegah 2 Orang Terkait Kasus Korupsi di PGN
Presiden Jokowi: Peran BPKP untuk Mencegah Penyimpangan, Bukan Mencari Kesalahan
Cegah Hipertensi, Batasi Konsumsi Garam Maksimal 1 Sendok Teh per Hari
Pemprov DKI Janji Segera Cairkan Dana KJMU Senilai Rp9 Juta
Ormas Kuasai Lahan Parkir di Kawasan PRJ, Pemprov DKI Tak Bisa Berbuat Banyak
Pemprov DKI Siap Hadapi Penurunan Kualitas Udara
Pemprov DKI Ubah Aturan Bebas PBB Rumah di Bawah Rp2 Miliar
Meriahkan HUT Kota Jakarta, Inilah Daftar Dewan Juri DKJ Awards 2024
BPBD DKI Perkecil Dampak Banjr Rob di Pesisir Jakarta
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap