visitaaponce.com

Platform Baca Digital Alternatif Tingkatkan Literasi Generasi Muda

Platform Baca Digital Alternatif Tingkatkan Literasi Generasi Muda
Siswa memilih buku elektronik yang dipinjam melalui telepon pintar di SMP N 2 Salatiga, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.(Antara)

SEIRING perkembangan zaman, karya sastra kini tidak hanya bisa dinikmati dalam versi buku fisik saja, tapi juga lewat gawai

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia M Yosoef menilai, perkembangan sastra populer di dunia maya merupakan satu hal yang positif. Karya-karya itu pun disebutnya masuk dalam kategori karya sastra.

"Pada prinsipnya karya sastra adalah aspek fiksionalitasnya. Karena sastra kan berupa fiksi. Kita tidak tahu tokoh-tokoh yang diciptakan itu apakah merepresentasikan pemikiran tertentu yang mungkin ada di sekeliling mereka, tapi tetap itu adalah sebuah karya sastra," kata Yosoef dalam acara Festival Bahasa dan Sastra yang diadakan Media Indonesia di Jakarta, Kamis (26/10).

Baca juga : Ponsel Teringan Aquos Sense8 Datang ke Pasar Indonesia

Menurut dia, karya-karya yang ditulis dan disebarkan lewat platform digital, salah satunya Wattpad adalah salah satu alternatif dalam hal peningkatan literasi.

Yusuf melihat bahwa perkembangan karya sastra di platform digital merupakan perkembangan yang menarik. Pasalnya, hal itu berbeda dengan sastrawan konvensional yang harus melemparkan karyanya ke penerbit dan diseleksi terlebih dahulu untuk naik cetak. 

Sementara, di platform digital, setiap penulis memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk menerbitkan karyanya masing-masing.

Baca juga : Aksesoris Gawai Semakin Beraneka Pilih yang Sesuai Kebutuhan

"Saya optimistis dan menunjukkan bahwa inilah bagaimana masyarakat kita bersentuhan dengan karya sastra melalui platform-platform itu," ucap dia.

Selain itu, dengan banyaknya penulis muda, ia merasa bahwa itu adalah kesempatan bagi semua pihak untuk melihat apa yang sebenarnya diminati dan diresahkan oleh generasi saat ini, khususnya generasi z.

"Sastrawan biasanya gelisah terhadap persoalan sosial budaya yang berkembang pada tahun tertentu, dan saya ingin melihat apa sih yang dipikirkan generasi z, dan apa yang menjadi unek-unek mereka. Kita bisa melihat dari karya-karyanya dan apa yang mereka mau omongin," pungkas dia.

Baca juga : Vivo Umumkan Peluncuran Vivo V27 Series, Ini Spesifikasinya!

Platform digital beri keuntungan bagi pembaca

 

Penulis Antares, Grace Reinda (tengah) menjadi narasumber bersama Dosen Fakultas Ilmu Budaya UI M Yoesoef (kiri) dan moderator Siti Retno wulandari (kanan) saat diskusi bertema "Karya di Platform Daring Perkaya Literasi Sastra Digital" di acara Festival Bahasa dan Sastra, Jakarta, Kamis (26/10). (MI/Adam Dwi)

Baca juga : Program Upgrade Terusss Bidik Konsumen yang Ingin Ganti Smartphone

 

Pada kesempatan itu, penulis Wattpad Grace Reinda menilai, platform baca daring yang berkembang saat ini memberikan kesempatan yang luas untuk semua orang berkarya. Di samping itu, Wattpad juga memberikan keuntungan bagi pembaca, karena mereka bisa mendapatkan bacaan tanpa harus membeli buku. Karena, semua cerita yang tersaji dalam platform itu gratis.

"Ini adalah alternatif, di mana kita punya HP dan kuota, sekarang kita bisa baca lewat digital secara gratis, dan itu sangat menguntungkan buat orang-orang, khususnya remaja," ucap dia.

Baca juga : Putu Fajar Arcana: Kritik Sastra Mulai Ditinggalkan Sejak Era 1990-an

Penulis novel Antares itu pun menyatakan bahwa minat baca anak-anak muda saat ini sebenarnya tinggi. Asalkan, cerita yang ditawarkan menarik dan disajikan denga bahasa yang santai dan kekinian. Novel Antares-nya pun telah dibaca oleh lebih dari 5 juta pengguna Wattpad.

Tentu, ada berbagai kendala yang dihadapi untuk menjadi penulis di Wattpad, salah satunya ialah banyaknya penulis-penulis muda yang membuat sulitnya bersaing menempati posisi pertama cerita terpopuler. Namun, ia meyakini dengan konsistensi dan kualitas karyanya, ia bisa menggaet sebanyak-banyaknya pembaca di generasi muda.

Ia pun mengakui, bahwa menjadi penulis Wattpad tidak menguntungkan secara finansial, karena tidak ada sistem monetizing. Namun, karena ceritanya pernah menempati posisi paling popule di platform itu, banyak kemudian penerbit yang tertarik untuk menerbitkan karyanya dalam bentuk cetak.

Baca juga : Perpustakaan Kendal Pacu Literasi dan Cerdaskan Anak Bangsa

"Selain itu saat dibuat web series, itu pasti sangat menguntungkan. Selain itu, kita juga bisa menerbitkan karya tanpa dipungut biaya apapun. Untuk Antares sendiri ada 35 penerbit yang mau menerbitkan karya dan pastinya itu menguntungkan," pungkas dia. (Z-4)

 

Baca juga : Aubry Beer Rutin Baca Buku Sebelum Tidur Bersama Anak

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat