visitaaponce.com

Ribuan Guru di Jateng Gelorakan Spirit Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan

Ribuan Guru di Jateng Gelorakan Spirit Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan
Acara 'Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran' yang diselenggarakan Badan Belajar Guru Penggerak (BBGP), Jawa Tengah (Jateng)(HO)

PENDIDIKAN yang berkualitas bagi generasi muda merupakan hal penting dalam pembangunan sebuah negara. Hal tersebut mendorong kebutuhan yang mendesak terhadap perubahan sistem pendidikan di Indonesia.

Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal saat menjadi pembicara utama pada acara 'Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran' yang diselenggarakan Badan Belajar Guru Penggerak (BBGP), Jawa Tengah (Jateng) awal pekan ini mengatakan kurikulum pendidikan dan sistem pendidikan adalah guru itu sendiri. "Jika hadir guru yang memanusiakan manusia yang memberi kesempatan luas bagi muridnya untuk mengembangkan 3 kodrat manusia, yakni keragaman talenta, rasa ingin tahu, dan kreativitasnya, maka para siswa dan sekolah yang dianggap mati oleh masyarakat atau orang tuanya akan kembali tumbuh menjadi sekolah yang dicintai anak-anaknya," jelas Rizal.

Lebih jauh, dalam paparan bertema 'Pendidikan yang Memanusiakan Siswa', Rizal menekankan pentingnya pendidikan yang berfokus pada proses belajar dan tujuan guru adalah untuk memastikan siswanya tidak pernah berhenti untuk belajar. Ia juga menyebut ciri sekolah yang menyenangkan.

"Ketika guru dan murid punya tujuan moral dalam dirinya, maka ia akan disiplin. Maka ciri sekolah menyenangkan adalah berdisiplin tanpa harus ditakut-takuti, belajar tanpa harus dipaksa, berprestasi tanpa harus merasa tertekan," ujarnya.

Kepada Dinas Pendidikan Wonosobo, Tono Prihatono mengakui suka dengan apa yang disampaikan Rizal dalam acara tersebut. "Ada banyak rekan-rekan guru yang bersemangat untuk ikut GSM. Kami sebagai dinas siap dan akan mendorong terbentuknya GSM di Wonosobo," jelasnya.

Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) sendiri merupakan sebuah gerakan pendidikan akar rumput yang muncul sebagai agen perubahan yang berpotensi mengubah lanskap pendidikan Indonesia. GSM, yang dikenal dengan komunitas-komunitas guru yang aktif bergerak di berbagai daerah melalui gerakan akar rumput, telah memainkan peran sentral dalam memperkuat semangat perubahan.

Ali Sodikin sebagai penggiat komunitas dan leader komunitas GSM Jawa Tengah mengatakan sudah ada sekitar 700-an anggota baru yang sudah bergabung dari wilayah Jawa Tengah. Selain itu, terjadi pengembangan masif dari komunitas-komunitas di daerah yang sebelumnya belum tersentuh di wilayah Jawa Tengah.

"Sudah 75% total komunitas GSM wilayah Jateng berdiri. Ditambah dengan komunitas baru seperti di Wonosobo, Brebes, Banjarnegara, Kendal, Wonogiri, dan lain-lain. Hal ini juga jadi titik awal bergabungnya teman-teman dari daerah yang belum memiliki komunitas GSM," ucap Ali.

"Ini merupakan peluang besar untuk merawat, mendukung, dan mengembangkan ruang-ruang pada guru yang sedang tumbuh ini, sehingga makin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari Gerakan Sekolah Menyenangkan,” tambah Ali. (RO/R-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat