visitaaponce.com

9 Cara Pencegahan Penularan Mpox

9 Cara Pencegahan Penularan Mpox
Guru Besar Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan ada sembilan langkah pencegahan cacar monyet.(AFP)

RISIKO terkena cacar monyet atau mpox tidak hanya terbatas pada mereka yang aktif secara seksual, namun pada dasarnya siapapun yang berkontak langsung dengan pasien mpox atau bahan tercemar maka berisiko menular. Melihat hal itu, Guru Besar Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, ada sembilan langkah pencegahan cacar monyet.

Pertama, kenali tanda dan gejala penyakit ini, yang pada dasarnya adalah kelainan di kulit. Di antaranya muncul ruam, vesikel, keropeng, semacam bisul, pembesaran kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan berbagai keluhan lainnya, seperti yang sudah banyak diberitakan di media massa.

“Kedua, kenali bagaimana penularannya, yaitu kontak langsung dengan lesi yang ada di pasien dan mungkin juga bahan yang tercemar, serta hubungan sexual dengan pasien,” kata Tjandra, Senin (30/10).

Baca juga: Kurangnya Kesadaran Bahaya Penyakit Mpox di Masyarakat

Ketiga, pencegahan utamanya adalah jangan melakukan kontak langsung, termasuk jangan melakukan hubungan seks dengan pasien dan mereka yang terduga. Sampai ada kepastian dia sakit mpox atau tidak.

“Keempat, selalu mencuci tangan secara berkala dengan sabun dan air mengalir, suatu kebiasaan kesehatan baik yang sudah kita mulai pada saat covid-19 dan memang dapat mecegah penularan banyak penyakit, dan perlu terus kita lakukan,” beber dia.

Baca juga: Kasus Mpox Bertambah Menjadi 21 Kasus

Kelima, untuk seseorang yang menduga dirinya terkena Mpox, atau punya gejala-gejala yang sejalan dengan kemungkinan cacar monyet ini, maka dua hal yang harus dilakukan. Yakni segera memeriksakan diri dan sebelum ada kepastian diagnosis maka perlu mengisolasi diri terhadap kontak dengan orang lain.

Keenam, kalau seseorang memang sudah terbukti terdiagnosis mpox maka jelas harus melakukan isolasi diri sampai kelainan kulitnya sepenuhnya hilang dan sudah tergantikan dengan kulit baru yang sembuh. “Pasien juga tentu harus mengikuti anjuran petugas kesehatan setempat. Laman WHO juga menyebutkan bahwa pasien mpox perlu menggunakan kondom bila berhubungan sex, sejak dinyatakan sembuh sampai 12 minggu kemudian,” imbuh Tjandra.

Ketujuh selalu dapatkan informasi benar dari sumber yang jelas, baik aparat kesehatan nasional dan internasional atau media massa resmi. Ia mengimbau jangan terpengaruh dengan hoax yang beredar.

“Pagi ini misalnya, di WA grup ada yang menyebutkan seorang anak tertular cacar monyet karena masuk mall, dan karena itu anjurannya adalah selalu menggunakan masker, ini tentu informasi yang salah,” jelas dia.

Ke delapan, pada kelompok risiko tinggi maka dapat dilakukan vaksinasi, dan ini yang baik dilakukan dan diperluas di negara kita. Terakhir, pada negara-negara yang masih ada penularan mpox dari monyet. maka masyarakat harus melindungi diri terhadap monyet liar, khususnya hewan yang sakit atau mati. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat